Israel Bom 3 Kota di Lebanon Selatan, Tuduh Hizbullah Pelanggaran Gencatan Senjata, 2 Terluka
geosurvey.co.id- Sumber resmi keamanan dan media mengatakan tembakan tank Israel menghantam 3 kota di perbatasan selatan Lebanon dengan Israel hari ini (Kamis), sehari setelah gencatan senjata diberlakukan yang melarang “serangan militer” menurut Reuters.
Tembakan tank menghantam kota Markaba, Al-Wazzani dan Kfar Shuba, semuanya terletak dalam jarak dua kilometer dari Garis Biru, yang menandai perbatasan antara Lebanon dan Israel.
Sumber keamanan mengatakan dua orang terluka di kota Markaba.
Di sisi lain, Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan dua orang terluka akibat pemboman Israel yang menargetkan kota Markaba di Kegubernuran Marjayoun Nabatieh, di wilayah selatan.
Sementara itu, tentara Israel menyatakan telah memperingatkan adanya akses mencurigakan di beberapa wilayah di Lebanon selatan, dan menggambarkannya sebagai pelanggaran gencatan senjata dengan Hizbullah.
Gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah Lebanon mulai berlaku kemarin (Rabu), menyusul kesepakatan yang dicapai oleh Amerika Serikat dan Perancis, dalam sebuah langkah yang memungkinkan penduduk kedua negara untuk kembali ke rumah mereka di daerah yang hancur di sepanjang perbatasan mereka. Dilatih selama 14 tahun.
Namun, warga menghadapi kesulitan dalam mengatur kepulangan mereka ke rumah karena terus menerusnya penempatan pasukan Israel di wilayah Lebanon di kota-kota yang terletak di perbatasan.
Pagi ini (Kamis) tentara Israel memerintahkan penduduk kota yang terletak di perbatasan jalan untuk tidak kembali pada saat ini, demi keselamatan mereka sendiri.
Tiga kota yang terkena tembakan tank Israel pagi ini terletak di jalan perbatasan.
Perjanjian tersebut, sebuah pencapaian diplomatik yang jarang terjadi di wilayah yang dilanda konflik, mengakhiri latihan berdarah selama bertahun-tahun antara Israel dan Iran yang telah membatasi kelompok militan tersebut.
Namun Israel masih melancarkan perang melawan Hamas di Jalur Gaza.
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, pasukan Israel memerlukan waktu hingga 60 hari untuk menarik diri dari Lebanon selatan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia telah memerintahkan tentara untuk mencegah warga kembali ke desa-desa dekat perbatasan.
Sementara itu, Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri, kepala perunding Lebanon dalam gencatan senjata, kemarin (Rabu) mengatakan warga bisa kembali ke rumah masing-masing.
SUMBER: Asharq Al-Awsat