geosurvey.co.id, ISRAEL – Kabar terkini Israel menawarkan gencatan senjata kepada Hamas.
Israel mengirimkan tawaran tersebut melalui perantara Mesir.
Israel mengusulkan gencatan senjata dengan syarat Hamas melepaskan sandera Israel yang tersisa.
Kamis (5/12/2024) JPost mengutip dua pejabat Israel.
“Perunding Mesir dan Qatar percaya bahwa Hamas sekarang dapat menerima pembebasan sandera dan perjanjian gencatan senjata, setidaknya sebagian,” kata pejabat Israel.
Poin-poin utama dari proposal baru tersebut diselesaikan dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Para menteri tingkat tinggi dan beberapa kepala keamanan Israel berpartisipasi dalam pertemuan tersebut.
Barang-barang ini diserahkan kepada intelijen Mesir, yang kemudian diserahkan kepada perwakilan Hamas di Kairo.
“Mesir saat ini menjadi saluran utama untuk melakukan pembicaraan dengan Hamas, meskipun Qatar juga terlibat,” kata seorang pejabat Israel.
Gencatan senjata adalah kesepakatan kedua belah pihak untuk menghentikan sementara pertempuran guna memungkinkan terjadinya perundingan damai.
Proposal baru Israel menyarankan gencatan senjata dengan Hamas berlangsung selama 42 hingga 60 hari.
Saat ini, Hamas diminta melepaskan tawanan perempuan, tawanan laki-laki yang berusia di atas 50 tahun, dan tawanan yang kondisi kesehatannya buruk.
Israel, yang awalnya mengklaim telah membebaskan 33 sandera, kini mengakui bahwa beberapa sandera mungkin sudah tidak hidup lagi.
Tawaran tersebut juga dilaporkan mencakup keinginan Israel untuk membebaskan ratusan tahanan Palestina, termasuk hukuman seumur hidup, sebagai imbalan atas tanggapan dari Hamas.
“Kami menunggu Mesir untuk memberi tahu kami jawaban Hamas,” kata seorang pejabat Israel mengenai posisi Hamas mengenai proposal terbaru tersebut.
“Dalam beberapa hari, kami akan mengetahui apakah Hamas siap bernegosiasi sesuai kerangka yang kami usulkan atau tidak,” tambahnya.
Jika Hamas memberikan tanggapan positif, delegasi Israel akan melakukan perjalanan ke Kairo, Mesir untuk menyelesaikan rincian seperti durasi gencatan senjata.
Termasuk pembahasan lebih lanjut mengenai jumlah sandera yang akan dibebaskan dan tahanan Palestina yang akan dibebaskan. Kubu Donald Trump pun setuju
Di Washington, Menteri Urusan Strategis Israel, Ron Dermer, bertemu dengan Mike Waltz, Penasihat Keamanan Nasional Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.
“Presiden terpilih mendukung rencana pembebasan sandera dan gencatan senjata di Gaza selama hal itu dapat diterima oleh Israel,” kata penasihat Trump tersebut, sambil menambahkan:
Trump ingin kesepakatan itu dilakukan segera, tanpa penundaan, dan paling lambat tanggal 20 Januari.
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan kepada Sky News bahwa dia telah menghubungi penasihat Trump mengenai masalah ini.
“Kami telah mendengar dari para penasihat Trump bahwa dia ingin para sandera di Gaza dan masalah gencatan senjata diselesaikan sebelum dia menjabat. Kami berharap kedua belah pihak memahami pesan ini,” katanya.
Sebelumnya, Presiden terpilih AS Donald Trump mengancam Hamas jika tidak segera mengeluarkan sandera Israel sebelum pelantikannya pada 20 Januari 2025.
Sebelumnya, keluarga sandera memposting video yang dibuat menggunakan Artificial Intelligence (AI).
Video tersebut memperlihatkan Yair Netanyahu, putra Perdana Menteri Israel, terlihat ditahan di sebuah terowongan oleh Hamas.
Yair Netanyahu, dalam video AI, juga meminta Netanyahu menerima gencatan senjata untuk membebaskan sandera di Gaza.
Keluarga sandera merilis video yang menggambarkan penderitaan para sandera Israel yang ditahan oleh Hamas di Gaza.
Video tersebut juga menyerukan kepada pemerintahan Netanyahu untuk meningkatkan upaya mencapai kesepakatan dan memulangkan mereka. Serangan berlanjut di Gaza
Seperti diketahui, gencatan senjata terbaru baru diterapkan antara kelompok Hizbullah Lebanon dan Israel pada pekan lalu.
Kini perang di Lebanon mulai sedikit melambat.
Sementara itu di Gaza, Israel terus melakukan serangan terhadap kamp Hamas, meski kematian warga sipil tidak bisa dihindari.
Baru-baru ini, Rabu dini hari (4/12/2024), seorang warga Palestina dilaporkan tewas dan beberapa lainnya terluka ketika pasukan Israel mengebom tenda pengungsi di sekolah afiliasi UNRWA di Al-Burayj di kamp tersebut. Di tengah Jalur Gaza.
Sementara itu, warga Palestina masih terdampar di Gaza utara ketika kamp Jabalia mendapat serangan artileri Israel yang intens pada Rabu pagi.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina (Gaza), 44.502 warga Palestina telah terbunuh dan 105.454 terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza, yang dimulai pada 7 Oktober 2023.