geosurvey.co.id – Sekutu utama Israel dan donor militer terbesar Israel, Amerika Serikat (AS), melontarkan pernyataan pertamanya usai serangan ke Iran pada Sabtu pagi (26 Oktober 2024).
Kabar ini diumumkan ke AS sebelum Israel menyerang Teheran, ibu kota Iran.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Sean Savett mengatakan hari ini: “Serangan yang ditargetkan terhadap sasaran militer adalah latihan pertahanan diri.”
Dia juga menarik perhatian pada fakta bahwa serangan ini merupakan respons terhadap serangan Iran pada 1 Oktober terhadap Israel.
Sebelumnya, media Iran, Fars News, melaporkan sedikitnya 5 ledakan terdengar di dekat Bandara Imam Khomeini. Harzi Halevi langsung menyerang Iran, Netanyahu di ruang bawah tanah
Komandan tentara Israel (IDF) Herzi Halevi memimpin serangan Israel hari ini ke Iran.
IDF merilis foto Herzi Halevi, yang memimpin serangan terhadap Iran dari pusat komando Angkatan Udara Israel (IAF) dan Panglima IAF Jenderal Tomer Bar.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berada di ruang bawah tanah bersama pejabat pertahanan Israel lainnya.
Media Israel, Times of Israel melaporkan, “Saat Israel menyerang Iran, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu merilis rekaman pertemuan perdana menteri dengan Menteri Pertahanan Yoav Galant dan jenderal senior IDF di bunker di bawah pangkalan militer Kiriya di Tel Aviv.” Iran melakukan 2 serangan balasan terhadap Israel tahun ini
Tahun ini, Iran melakukan dua serangan langsung terhadap Israel pada 13 April 2024 “True Promise” dan pada 1 Oktober 2024 “True Promise 2”.
Operasi pertama adalah pembalasan atas serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, di mana pada tanggal 1 April 2024, komandan Pengawal, Muhammad Reza Zahedi, dan anggota Pengawal terbunuh.
Sementara itu, operasi “Janji Sejati 2” merupakan balas dendam atas serangan mematikan Israel di Jalur Gaza, serta pembunuhan para pemimpin senior Hamas, Hizbullah, dan Garda Revolusi.
Al Jazeera melaporkan bahwa Iran meluncurkan lebih dari 200 rudal dalam operasi “True Promise” dan 180 rudal dalam operasi “True Promise 2” ke pertahanan udara Israel.
Kedua serangan balik tersebut berhasil mengenai beberapa sasaran di Israel, namun sebagian besar berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel dan koalisi pertahanan regional yang dipimpin sekutunya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk menanggapi serangan balasan Iran, sementara Iran mengancam akan memberikan pukulan yang menyakitkan jika menyerang wilayahnya.
Sebagai informasi, Israel bersama AS dan sekutunya menuduh Iran mendanai kelompok perlawanan seperti Hizbullah, Hamas, Qa’tib Hizbullah, Jihad Islam Palestina (PIJ) dan kelompok lain di Suriah, Irak, dan Lebanon yang menentang Israel dan sekutunya. . Jumlah korban jiwa di wilayah Jalur Gaza
Kini Israel telah menyerang Jalur Gaza dengan dukungan Amerika dan banyak negara Eropa.
Berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan Gaza, Sabtu (10/7/2023) hingga Kamis (24/10/2024) jumlah syahid di Palestina sebanyak 42 ribu 847 orang dan korban luka sebanyak 100 ribu 544 orang, serta di Palestina sebanyak 100 ribu 544 orang. wilayah Israel ada 1 ribu 147 orang tewas Agensi Anadolu.
Sebelumnya, Israel mulai melakukan pengeboman di Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, pada Sabtu (7/10/2023) melancarkan operasi Banjir Al-Aqsa untuk menghentikan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun Sejak 1948.
Setelah menukar 105 dari 240 sandera Palestina pada akhir November 2023, Israel mengklaim 101 sandera hidup atau mati di Jalur Gaza dan masih ditahan oleh Hamas.
(geosurvey.co.id/Unitha Rahmayanti)
Berita lainnya terkait perang antara Palestina dan Israel