geosurvey.co.id – Asma Assad, istri Presiden Suriah terguling Bashar al-Assad, dilarang kembali ke tanah airnya di Inggris setelah paspor Inggrisnya habis masa berlakunya.
Hingga Minggu (29/12/2024), Asma Assad tidak bisa kembali ke kampung halamannya di London tanpa paspor yang masih berlaku.
Awal bulan ini, Rusia mengonfirmasi bahwa keluarga Assad telah meninggalkan Damaskus dan berlindung di Rusia, meski keberadaan pasti mereka tidak diketahui.
Laporan menunjukkan bahwa kondisi Asma Asad kritis karena leukemia dan peluangnya untuk bertahan hidup hanya 50-50.
Status paspornya mengungkapkan bahwa ayahnya, Fawaz Akhras, seorang ahli jantung terkemuka, telah meninggalkan putrinya dalam perawatan penuh waktu di sebuah klinik di Harley Street (London) di Moskow, tempat dia tinggal sebelum dia pingsan. Laporan Asma Assad mengatakan bahwa rezim Suriah.
Tidak jelas apakah pejabat pemerintah sengaja mencegahnya memperbarui paspor Inggrisnya, yang akan habis masa berlakunya pada September 2020, atau apakah dia secara sukarela membiarkannya habis masa berlakunya.
Dia tidak lagi memiliki dokumen perjalanan Inggris yang sah dan Menteri Dalam Negeri Inggris Yvette Cooper telah mengklarifikasi bahwa dia tidak akan diizinkan memasuki Inggris karena penyakit tersebut.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Asma tidak diterima di sini.
Meskipun ia memegang kewarganegaraan Inggris, Asma al-Assad tetap terikat oleh sanksi yang dijatuhkan padanya karena hubungannya dengan rezim suaminya yang digulingkan, karena Kantor Perdana Menteri Inggris menegaskan bahwa mereka akan mencegahnya kembali ke Inggris.
Selain itu, habis masa berlaku paspor Inggrisnya berarti Pemerintah Inggris tidak perlu lagi mempertimbangkan pencabutan kewarganegaraan Asma Assad.
Pria berusia 49 tahun ini mengumumkan pada bulan Mei bahwa dia menjalani perawatan setelah didiagnosis menderita leukemia myeloid akut.
Kabar tersebut keluar tak lama setelah dia sembuh dari kanker payudara pada tahun 2019
Pada tahun 2012, setahun setelah perang saudara di Suriah dimulai, Inggris dan UE menjatuhkan sanksi terhadap Asma Assad, termasuk pembekuan aset dan larangan bepergian, Al Jazeera melaporkan.
Asma Assad mencari suaka di Rusia setelah kelompok oposisi bersenjata Suriah Hayat Tahir al-Sham (HTS) menggulingkan suaminya, Presiden Bashar al-Assad, pada 8 Desember 2024.
Bashar al-Assad dan keluarganya dilaporkan melarikan diri ke Rusia ketika HTS mulai memasuki kota Damaskus sebelum jatuhnya kota tersebut.
(geosurvey.co.id/Yunita Rahmayanti)