Dilaporkan wartawan geosurvey.co.id, Rizki Sandi Saputra
geosurvey.co.id, Jakarta – DPP Partai Nasdem diyakini tak mengkritik pemerintahan Prabowo-Gibran meski partai pimpinan Surya Paloh itu memutuskan tak masuk kabinet.
Pernyataan tersebut dilontarkan analis komunikasi politik sekaligus pendiri kedai kopi Hendri Satrio alias Hensat.
Menurut Hensat, Partai NASDEM akan menjadi salah satu pendukung Prabowo-Gibran dalam lima tahun ke depan.
“Iya (tidak ada kritik dari Nasdem), Nasdem akan tetap bersama Prabowo,” kata Hensat, Selasa (15/10/2024) saat dimintai komentar Tribun.
Meski begitu, Hensat mendukung sikap Nasdem yang memutuskan keluar dari kabinet.
Nasdem memperkenalkan gaya politik pemerintahan baru yang belum tentu inklusif, namun tetap mendukung.
“Tidak begitu bagus. Jadi ada tren baru ya, dia dukung, tapi dia tidak mau masuk kabinet ya,” ujarnya.
Sebelumnya, DPP Partai NASDEM memutuskan untuk menggantikan posisi partainya di pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam lima tahun ke depan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Hermavi Taslim memutuskan tidak masuk kabinet Prabowo-Gibran.
“(Kami mendukung) pemerintahan ini sukses, tapi mempertimbangkan banyak hal, kami memutuskan untuk tidak masuk kabinet.” Dia berkata. /13/2024).
Harmavi mengklarifikasi beberapa gagasan yang dikemukakan pihaknya.
Menurut partai politik pimpinan Surya Paloh ini, mereka merasa lebih penting jika masukan dan pandangannya diterima pemerintah.
“Menurut kami, jika diterima, pemikiran kita lebih penting dibandingkan saat masuk ke booth, pemikiran dan kontribusi kita dalam berbagai hal akan lebih berarti dibandingkan saat masuk secara fisik,” ujarnya.
Meski Hermavi tidak masuk kabinet, Nasdaq akan tetap berada di jalurnya bersama pemerintahan Prabowo-Gibran berikutnya.
Nasdem menyebut Hermavi akan mendukung dan membantu kemajuan pemerintahan Prabowo-Gibran.
Tapi kami adalah bagian integral dari pemerintahan ini, katanya.