geosurvey.co.id – Demikianlah tanggapan terhadap alur pemikiran pada Modul 1 Topik 3 tentang penerapan pendekatan TaRL di PPG 2024.
Pada Modul 1 Topik 3 PPG 2024, guru diminta menyelesaikan narasi reflektif sepanjang 50 karakter tentang penerapan pendekatan TaRL PPG.
Pertanyaan pada cerita reflektif Modul 1 Topik 3 adalah Bapak/Ibu Guru, sebelum mempelajari Topik IV pikirkan dulu apa yang dipelajari oleh Bapak/Ibu Guru pada Topik III. Katakan padaku, inspirasi apa yang kamu dapatkan setelah mempelajari topik ini?
Soal-soal cerita reflektif Modul 1 Topik 3 muncul di platform Merdeka Mengajar (PMM) pada saat guru mengikuti pelatihan Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2024.
Guru dapat menggunakan kunci jawaban di bawah ini sebagai referensi untuk menjawab cerita reflektif pada Modul 1 Topik 3 PPG 2024. Jawaban Cerita Reflektif Modul 1 Topik 3 PPG: Menggunakan Pendekatan TaRL Pertanyaan: Guru, sebelum mempelajari Topik IV, pikirkan dulu apa yang telah dipelajari dalam topik III. Katakan padaku, inspirasi apa yang kamu dapatkan setelah mempelajari topik ini? Contoh tanggapan terhadap cerita reflektif:
Inspirasi yang saya dapatkan dari Topik 3 adalah pendekatan TaRL merupakan hasil perencanaan tujuan pembelajaran untuk menilai pembelajaran. Rencana kegiatan pendidikan yang telah dibuat akan ditinjau. Hal ini dilakukan dengan melakukan penilaian awal terhadap siswa yang berbeda.
Berdasarkan hasil penilaian awal, guru selanjutnya dapat memperbaiki RPP dengan menyesuaikan kebutuhan siswa. Selanjutnya melaksanakan desain pembelajaran dan melakukan penilaian sumatif untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Penilaian sumatif dapat digunakan untuk penilaian awal pembelajaran selanjutnya! Jawaban alternatif dari cerita reflektif:
Inspirasi yang saya dapatkan dari mempelajari Topik 3 adalah: Pendekatan Teaching at the Right Level (TarL) adalah metode pengajaran yang menitikberatkan pada kesiapan belajar siswa, tidak hanya pada tingkat kelas saja.
Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk menjamin bahwa setiap siswa memperoleh hak belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya guna mencapai tujuan belajar yang diharapkan. Pendekatan ini juga sejalan dengan filosofi pembelajaran yang berpusat pada siswa dari Ki Hadjar Dewantara.
Untuk menerapkan pendekatan TarL, langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan penilaian pembelajaran awal. Tujuan penilaian ini adalah untuk mengetahui karakteristik, potensi, dan kebutuhan siswa sehingga guru dapat memahami tahapan perkembangan dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, guru dapat mengelompokkan siswa sesuai dengan tingkat kemampuannya.
Kedua, pentingnya menilai kemampuan narasi siswa sejalan dengan tujuan pembelajaran. Dalam konteks TaRL, hal ini berarti mengadaptasi metode penilaian agar sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Guru dapat menggunakan pertanyaan reflektif dan gambar ekspresi untuk membantu siswa mengungkapkan perasaannya selama pembelajaran.
Ketiga, pentingnya refleksi dalam proses pembelajaran. Baik guru maupun siswa dapat mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan serta memahami perasaan dan pengalaman yang dimilikinya selama belajar. Hal ini membantu dalam merencanakan perbaikan dan penyesuaian pembelajaran selanjutnya sesuai dengan prinsip TaRL yang fleksibel dan adaptif.
Keempat, pentingnya sikap bersyukur dan menghargai dalam pembelajaran. Mengajarkan siswa untuk selalu bersyukur dan bersyukur tidak hanya membangun karakter yang baik, namun juga menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung. Hal ini juga sesuai dengan prinsip TaRL yang menekankan pentingnya motivasi dan dukungan emosional bagi siswa.
Kelima, pentingnya keterlibatan orang tua dalam proses pembelajaran. Dengan mengajak orang tua berbagi observasi dan refleksi, guru bisa mendapatkan perspektif yang lebih luas mengenai perkembangan siswa di rumah. Hal ini sesuai dengan prinsip TaRL yang menekankan pentingnya memahami kebutuhan individu siswa.
Keenam, pentingnya bekerja sama dengan kepala sekolah dalam menciptakan praktik pembelajaran. Diskusi dengan kepala sekolah dapat memberikan wawasan baru dan rencana tindak lanjut yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sejalan dengan prinsip TaRL yang mendorong kolaborasi dan inovasi.
Sebagai guru baru, saya baru memahami pentingnya desain pembelajaran berbasis TaRL. Tujuan pembelajaran harus fleksibel untuk memenuhi kebutuhan siswa yang berbeda. Penilaian awal membantu saya memahami kemampuan siswa sejak awal, sedangkan penilaian formatif memberikan umpan balik untuk perbaikan berkelanjutan.
Penilaian sumatif menilai hasil akhir siswa, dan kegiatan pembelajaran perlu disesuaikan dengan hasil penilaian awal untuk memastikan semua siswa memperoleh pengalaman belajar yang optimal. Dengan TaRL, saya belajar merancang pembelajaran yang lebih adaptif dan responsif yang membantu siswa mencapai potensi maksimalnya. Jawaban alternatif dari cerita reflektif:
Saya memahami bagaimana menerapkan pembelajaran pada tingkat yang tepat dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Meskipun semua siswa berada pada tahapan yang sama, namun perlu diketahui bahwa setiap siswa mempunyai kesiapan belajar, kemampuan dan pengetahuan yang berbeda-beda.
Oleh karena itu saya ingin segera mengetahui langkah-langkah apa yang perlu diambil untuk mengidentifikasi dan menyesuaikan pembelajaran dengan karakteristik pembelajar yang berbeda. Inspirasi utama yang dapat diambil adalah pentingnya penilaian awal, fleksibilitas dalam pengajaran dan perhatian yang lebih besar terhadap kebutuhan individu siswa. Jawaban alternatif dari cerita reflektif:
Saya memahami bagaimana Mengajar di Tingkat yang Tepat berkaitan dengan pengajaran di kelas. Sekalipun setiap siswa berada pada tahapan yang sama, kita harus menyadari bahwa kesiapan belajar, kemampuan dan pengetahuannya berbeda-beda.
Jadi saya ingin mengetahui secara langsung apa yang perlu saya lakukan untuk dapat menentukan dan menyesuaikan pembelajaran dengan karakteristik siswa yang berbeda-beda. Jawaban alternatif dari cerita reflektif:
Inspirasi yang saya dapatkan adalah menggunakan TaRL untuk pengajaran di kelas.
Jika guru menerapkan TaRL maka ia akan mengetahui tingkat kemampuan siswa sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
Fase TaRL terdiri dari guru merancang tujuan pembelajaran, penilaian dan kegiatan pembelajaran. Jawaban alternatif dari cerita reflektif:
Pendekatan Teaching at the Right Level (Tarl) merupakan metode pengajaran yang menitikberatkan pada kesiapan belajar siswa, tidak hanya pada tingkat kelas saja. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk menjamin bahwa setiap siswa memperoleh hak belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya guna mencapai tujuan belajar yang diharapkan. Pendekatan ini juga sejalan dengan filosofi pembelajaran yang berpusat pada siswa dari Ki Hadjar Dewantara.
Untuk menerapkan pendekatan Tarl, langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan penilaian pembelajaran awal. Tujuan penilaian ini adalah untuk mengetahui karakteristik, potensi, dan kebutuhan siswa sehingga guru dapat memahami tahapan perkembangan dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, guru dapat mengelompokkan siswa sesuai dengan tingkat kemampuannya.
Kedua, pentingnya menilai kemampuan narasi siswa sejalan dengan tujuan pembelajaran. Dalam konteks TaRL, hal ini berarti mengadaptasi metode penilaian agar sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Guru dapat menggunakan pertanyaan reflektif dan gambar ekspresi untuk membantu siswa mengungkapkan perasaannya selama pembelajaran.
Ketiga, pentingnya refleksi dalam proses pembelajaran. Baik guru maupun siswa dapat mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan serta memahami perasaan dan pengalaman yang dimilikinya selama belajar. Hal ini membantu dalam merencanakan perbaikan dan penyesuaian pembelajaran selanjutnya sesuai dengan prinsip TaRL yang fleksibel dan adaptif.
Keempat, pentingnya sikap bersyukur dan menghargai dalam pembelajaran. Mengajari siswa untuk selalu bersyukur dan bersyukur tidak hanya membangun karakter yang baik, namun juga menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung. Hal ini juga sesuai dengan prinsip TaRL yang menekankan pentingnya motivasi dan dukungan emosional bagi siswa.
Kelima, pentingnya keterlibatan orang tua dalam proses pembelajaran. Dengan mengajak orang tua berbagi observasi dan refleksi, guru bisa mendapatkan perspektif yang lebih luas mengenai perkembangan siswa di rumah. Hal ini sesuai dengan prinsip TaRL yang menekankan pentingnya memahami kebutuhan individu siswa.
Keenam, pentingnya bekerja sama dengan kepala sekolah dalam menciptakan praktik pembelajaran. Diskusi dengan kepala sekolah dapat memberikan wawasan baru dan rencana tindak lanjut yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sejalan dengan prinsip TaRL yang mendorong kolaborasi dan inovasi.
*) Disclaimer: Kunci Jawaban Cerita Reflektif Modul 1 Topik 3 di PPG 2024 Penggunaan pendekatan TaRL pada artikel ini hanya sebagai acuan bagi guru yang menggunakan Daljab PPG 2024 untuk mengerjakan PMM.
(geosurvey.co.id/Sri Juliati)