geosurvey.co.id – Presiden Joe Biden prihatin dengan bocornya dokumen rahasia AS tentang rencana Israel untuk membalas Iran, kata Gedung Putih.
Sekretaris Pers Gedung Putih John Kirby menyampaikan kekhawatiran Biden pada Senin (21/10/2024).
Meskipun dia tidak percaya dokumen rahasia itu bocor, Kirby mengatakan hal itu tidak sesederhana itu.
Al Jazeera mengutip perkataan Kirby, “Presiden prihatin dengan bocornya informasi rahasia. Itu tidak akan terjadi dan tidak akan terjadi.”
Dokumen ini berisi analisis citra satelit operasi militer Israel.
Dokumen rahasia tersebut juga menunjukkan bahwa militer Israel akan “membongkar” rudal balistik yang dipandu drone dan melakukan operasi drone rahasia untuk menyerang Iran awal bulan ini.
Dokumen tersebut tampaknya telah beredar di kalangan badan intelijen AS tiga hari lalu.
Beberapa pejabat AS mengkonfirmasi keaslian dokumen tersebut.
File-file tersebut pertama kali muncul di saluran Telegram Pemirsa Timur Tengah.
Namun, Middle East Watcher mengklaim bahwa platform tersebut terkait dengan Iran.
Platform tersebut mengklaim tidak mengetahui siapa yang membocorkan dokumen rahasia tersebut.
“Kami tidak memiliki hubungan dengan pembocor asli dan kami tidak mengetahui identitasnya,” kata Middle East Spectator seperti dikutip Palestine Chronicle.
Sementara itu, Amerika Serikat menyatakan saat ini sedang menyelidiki bagaimana dokumen tersebut bocor.
“Penyelidikan mengenai bagaimana dokumen tersebut dipublikasikan masih berlangsung,” kata Ketua DPR AS Mike Johnson. Standar ganda Amerika
Kontroversi mengenai apa yang dikatakan Amerika berbanding terbalik dengan apa yang mereka lakukan untuk membantu Israel.
Biden mengatakan Amerika Serikat optimistis bisa meredakan ketegangan antara Iran dan Israel.
Ia mengatakan ada peluang untuk menghentikan konflik kedua negara.
Namun, Biden belum meluncurkan inisiatif diplomatik apa pun untuk membendung gelombang konflik.
Sayangnya, apa yang disampaikan Biden berbanding terbalik dengan apa yang telah dilakukannya untuk Israel.
Militer Israel telah mengumumkan bahwa Amerika Serikat telah mengirimkan sistem pertahanan rudal anti-balistik THAAD ke Israel.
Mereka mengatakan sistem pertahanan rudal sedang dipersiapkan untuk membalas serangan Iran.
THAAD adalah rudal yang dikembangkan oleh Lockheed Martin.
Rudal ini mampu mencegat rudal balistik jarak pendek dan menengah di ketinggian.
THAAD adalah sistem AS yang dirancang untuk mencegat target di dalam dan di luar atmosfer.
Tidak hanya itu, ketika Biden ditanya pada hari Jumat apakah dia memahami bagaimana dan kapan Israel akan menyerang Iran, dia menjawab, “Ya dan ya.”
Tentu saja hal ini menimbulkan kemarahan di Iran.
“Siapa pun yang mengetahui ‘bagaimana dan kapan’ Israel akan menyerang Iran dan/atau yang memberikan dana dan dukungan untuk memungkinkan ketidaktahuan tersebut secara logis harus dimintai pertanggungjawaban,” kata Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dalam sebuah pernyataan jawabnya.
(geosurvey.co.id/Farrah Putri)
Joe Biden dan artikel lain terkait Iran dan Israel