geosurvey.co.id, JAKARTA – Pusat Kustodian Efek Indonesia (KSEI) mencatat pertumbuhan investor Surat Berharga Negara (SBN) dari tahun ke tahun.
Pada akhir tahun 2021, jumlah investor SBN sebanyak 611 ribu, kemudian meningkat menjadi 831 ribu pada akhir tahun 2022, dan kemudian menjadi 1 juta pada akhir tahun 2023.
Kemudian, data KSEI per Oktober 2024 kembali mengalami peningkatan hingga mencapai 1,17 juta investor.
Menanggapi hal itu, Direktur Bibit Hilmawan Kusumaya berharap pada tahun 2025 jumlah investor kembali meningkat, sehingga bersama-sama kita dapat memperkuat pasar keuangan dalam negeri.
“Ke depan, kami akan terus berinovasi, melaksanakan berbagai upaya edukasi dan fokus mengajak masyarakat membangun negara dengan berinvestasi di SBN dan SBSN,” kata Hilmawan seperti dikutip Jumat (13/12/2024).
Di penghujung tahun ini, Bibit mendapatkan penghargaan dari Kementerian Keuangan yaitu “Rekan Penyalur Surat Berharga Negara (SUN) Terbaik Tahun 2024 kategori financial technology dan penyelenggara perdagangan melalui sistem elektronik” dan “Surat Berharga Syariah Negara Terbaik untuk Mitra Distribusi Nilai Eceran (SBSN) Tahun 2024 Kategori Teknologi Finansial”.
“Penghargaan ini merupakan penegasan atas konsistensi dan komitmen kami dalam memasarkan SBN dan SBSN kepada masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Sebelumnya Bibit mendapat empat penghargaan dari Kementerian Keuangan, dimana aplikasi investasi ini kini tidak hanya didominasi oleh generasi milenial dan Gen Z saja, namun juga investor berusia di atas 40 tahun.
“Pengguna Bibit sebagian besar adalah generasi milenial dan Gen Z. Namun yang cukup menggembirakan adalah kami secara konsisten melihat banyak investor berusia 35-50 tahun,” kata Hilmavan.