Laporan koresponden Wartakotalive Arye Pooja Waluyo
geosurvey.co.id, JAKARTA – Bintang film Ariel Tatum nampaknya masih berusaha mengatasi masalah kesehatan mental yang dihadapinya sejak berusia 18 tahun.
Ariel Tatum didiagnosis mengidap Borderline Personality Disorder (BPD), yaitu gangguan jiwa serius yang memengaruhi emosi dan cara berpikirnya.
Menderita BPD, Ariel Tatum kesulitan menjalin hubungan dengan orang lain karena emosinya yang tidak stabil.
Diakui Ariel, masalah kesehatan mental akibat BPD masih terus mengganggu kesehariannya. Terkadang kondisinya muncul kembali dan terus berusaha kembali ke titik nol.
“Jadi saya sering mengalami perubahan dalam hidup saya. Minggu ini misalnya banyak yang aku alami secara emosional, jadi aku coba untuk meringkasnya,” kata Ariel Tatum yang ditemui di acara “Dengarkan Jiwa”. di Blok Jakarta Post, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10/2024).
Ariel mengungkapkan, dirinya telah bergelut dengan kesehatan mental selama lima tahun, berbagi pengalamannya, ia juga masih berusaha meluangkan waktu untuk mengatasi masalah kesehatan mentalnya.
“Saya melakukan kampanye kesehatan mental, saya mengajak masyarakat untuk melatih cinta diri dan hal lainnya. Dalam prosesnya, saya melewati tantangan hidup, saya berusaha mereduksi diri hingga titik nol ketika emosi saya sedang berada pada titik tertinggi, ”ujarnya.
“Jadi saya melalui hal-hal yang berbeda dari biasanya, tapi saya terus berusaha untuk menerima semuanya,” lanjutnya.
Namun Ariel sudah punya cara untuk menyembuhkan diri sendiri jika BPD berkembang atau kambuh.
Ia berusaha mengatasi perasaannya dengan mencoba mencari tahu kemampuannya pada posisi tertentu.
“Penting untuk mengetahui apa kemampuan saya, kemampuan saya dalam berkomunikasi, kapan harus bekerja, kapan harus istirahat, dan lain-lain. Agar saya tidak cepat lelah dan sampai pada titik jenuh dengan semuanya,” jelasnya. .
Ariel mencoba membuat catatan harian aktivitasnya dari Senin hingga Sabtu, mencatat secara detail apa yang dilakukannya, dan menemukan formula kompensasi karena tidak bekerja di hari Minggu.
“Sampai akhirnya saya punya formula, seperti setiap minggu saya tidak mendapatkan pekerjaan atau pergi kemana pun agar saya bisa mengisi ulang tenaga dan membantu saya menjadi Ariel yang lebih baik. Misalnya bermain piano atau melakukan yoga,” jelasnya.
Selain itu, Ariel juga berusaha mencari formula lain untuk meredam emosinya agar tidak sampai kelelahan, karena harus hidup berdampingan dengan BPD.
“Bagi saya, setiap kali saya melewati fase perubahan dalam hidup saya, saya harus bisa memberikan kesan yang baik,” ujarnya.
Bagi Ariel Tatum, berbagi cerita tentang perjuangan kesehatan mentalnya merupakan cara yang tepat untuk menenangkan emosi yang semakin meningkat yang dialaminya.
“Satu hal yang tidak pernah berhenti adalah berusaha kembali ke titik nol. Masalah dalam hidup tidak pernah berhenti,” kata Ariel Tatum.
“Ya, saya bangga sekarang bisa melanjutkan hidup, saya bangga bisa bertemu dengan kalian semua dan berbagi perjuangan saya dengan kalian semua,” lanjutnya. (ORI).