Laporan Jurnalis geosurvey.co.id, Eko Sutriyanto
geosurvey.co.id, JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, semakin banyak warga Indonesia yang pergi ke luar negeri untuk berobat karena penyakit kanker yang sulit dideteksi.
Hal ini disebabkan kurangnya rumah sakit yang menawarkan PET scan dan CT scan.
“Di Malaysia terdapat 20 rumah sakit yang menyediakan layanan PET scan, sedangkan di Singapura terdapat 17 rumah sakit yang menyediakan layanan tersebut,” kata Budi Gunadi di sela-sela peresmian pabrik radioisotop yang akan memproduksi Fluorodeoxyglucose (FDG) di Jakarta ( 15 Desember). Oktober 2024).
Diketahui bahwa PET/CT scan merupakan metode pencitraan medis canggih yang memberikan informasi rinci mengenai fungsi organ atau sistem dalam tubuh, terutama mendeteksi keberadaan kanker.
Dibandingkan dengan sekadar MRI atau CT scan, PET/CT scan memberikan lebih banyak informasi yang diperlukan untuk menentukan stadium kanker.
Di Indonesia, saat ini hanya ada tiga rumah sakit yang memiliki layanan PET scan, dan semuanya berada di Jakarta.
Mantan Pimpinan dan Direktur Bank Mandiri juga mengungkapkan rencananya untuk menyediakan beberapa PET scan.
“Saya berharap pada akhir tahun 2025 Indonesia sudah memiliki total 21 PET scanner,” ujarnya. Jadi kami akan membeli sekitar 18 mesin lagi dan akan memilikinya di 16 kota di seluruh pulau besar di Indonesia.”
Chairman dan CEO PT Kalbe Farma Tbk Irawati Setiady mengatakan, fasilitas produksi radiofarmasi dalam negeri saat ini terbatas sementara permintaan semakin meningkat.
Keterbatasan fasilitas tersebut mengakibatkan pasien harus menunggu lama untuk mendapatkan layanan diagnostik berupa scan untuk mendeteksi penyakit seperti jantung, gangguan saraf otak, dan kanker serta penyebaran IT.
“Hal ini juga berdampak pada beberapa pasien yang memilih pergi ke luar negeri untuk mendapatkan layanan ini,” kata Irawati.
PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) menyadari kondisi tersebut dan berkomitmen mendukung transformasi kesehatan di bidang teknologi, melalui anak usahanya PT Global Onkolab Farma (GOF) meresmikan pabrik isotop radioaktif Radiasi di kawasan Pulogadung, Jakarta.
Dengan adanya pabrik radioisotop baru ini, ia berharap masyarakat Indonesia dapat dengan mudah mengakses layanan medis, khususnya dalam deteksi dan pengobatan kanker.
“Ini merupakan langkah penting menuju kemandirian kesehatan nasional dan peningkatan kualitas hidup pasien kanker,” ujarnya.