Dilansir geosurvey.co.id Endrapta Pramudhiaz
geosurvey.co.id, JAKARTA – Kementerian Perdagangan menaikkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng Minyakita dari Rp 14.000 per liter menjadi Rp 15.700 per liter.
Namun yang terjadi, harga Minyakita terus melonjak tak terkendali.
Maraknya HET Minyakita mengacu pada Peraturan Kementerian Perdagangan (Permendag) Nomor 18 Tahun 2024 tentang Minyak Sawit Kemasan dan Pengelolaan Minyak Goreng Populer.
Rencana Minyakita menaikkan HET sudah ada sejak Menteri Perdagangan pemerintahan sebelumnya, Zulkifli Hasan (Zulhas).
Zulhas saat itu mengusulkan kenaikan HET Minyakita karena menurutnya harga tersebut harus dinilai setelah berlaku 1,5 tahun.
“Harganya akan kita evaluasi bulan depan karena satu setengah tahun. Tentu kita evaluasi di akhir Februari,” ujarnya dalam jumpa pers di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (4/1). ).
Saat ini, menurut dia, rating harga Oilita bisa berada di antara retensi HET Rp 14.000 per liter atau naik.
“Harusnya Rp 14.000 atau disesuaikan? Rp 15.000.
Penilaian HET pasti akan dilaksanakan setelah pemilu 2024, namun prosesnya masih berjalan lambat sesuai jadwal.
Saat itu, Departemen Perdagangan juga mengatakan revisi Oilita baru akan diterapkan setidaknya setelah Idul Fitri 2024.
Isy Karim, Direktur Jenderal Perdagangan Daerah Kementerian Perdagangan saat itu, mengatakan proses evaluasi masih berlangsung dan penyesuaian HET tidak akan terjadi setidaknya setelah Idul Fitri.
“Ini masih dievaluasi. Masalah HET ini baru selesai paling lambat setelah Idul Fitri,” ujarnya saat ditemui di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Senin (4/3/2024). MinyaKita (Kompas / com / Xena Olivia)
Isy mengatakan pembahasan mengenai evaluasi HET Oilita juga harus dilakukan bersama Kementerian Koordinator Perekonomian dan kementerian/lembaga terkait lainnya.
Lalu, untuk melihat berapa kenaikan HET lagi yang diperlukan, Isy mengatakan ada tim verifikasi yang mengikutsertakan pihak dari BPKP.
“Ada BPKP dan sebagainya. Harus ada tim verifikasi. Masih ada tim yang memantau program minyak rakyat.”
Zulhas pernah mengatakan, penyesuaian HET Minyakita diperlukan karena adanya peningkatan nilai input bahan dasar minyak goreng, yaitu minyak sawit mentah (CPO).
Isy Karim pun memberikan beberapa alasan mengapa pihaknya mengusulkan kenaikan HET bagi Oilita.
Beberapa faktor, termasuk inflasi dan energi masyarakat, mendorong Departemen Perdagangan mengusulkan kenaikan HET. Isy Karim (Kompas.com/Elsa Catriana)
“Sebenarnya ini yang banyak kita pertimbangkan. Kontribusinya terhadap inflasi, peningkatan daya beli masyarakat sangat besar. Banyak yang kita pertimbangkan,” kata Isy di Ciracas, Jakarta Timur, Selasa. (28/5/2024).
Terakhir, Zulhas memberikan sinyal kuat bahwa penilaian tersebut memperkirakan kenaikan HET Oilita pada Mei 2024.
Minyakita yang saat itu HET-nya Rp 14.000 per liter akan naik menjadi Rp 15.000 per liter.
Di tengah proses pembahasan koreksi HET, Zulhas, sapaan akrabnya, mengusulkan agar HET yang saat ini Rp 14.000 per liter bisa dinaikkan sebesar Rp 1.000.
Zulhas mengatakan dalam pertemuan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (6/5/2024) “[Kenaikan HET Oilita] sedang dalam pembahasan untuk diperbaiki. Saya usulkan ada kenaikan seribu.”
Sebulan kemudian, lamaran Zulhas berubah. Dari yang diajukan sebelumnya adalah kenaikan dari Rp 1.000 menjadi Rp 1.500.
Zulhas mengatakan, pihaknya hanya perlu melakukan pertemuan dengan pemangku kepentingan terkait rencana kenaikan HET Oilita.
“Kita perlu rapat saja. Saya kira bisa pasang Rp 1.500. Kita ketemu dulu. Begitu selesai (harga naik, catatan penulis),” ujarnya kepada wartawan Jakarta, mengutip Minggu (9/6/2024). ).
Zulha segera merevisi usulannya setelah berdiskusi dengan kelompok belajar.
Ia mengaku sempat mengusulkan kenaikan HET Minyakita menjadi Rp 15.500 per liter, namun tim menemukan HET Minyakita yang sesuai adalah Rp 16.000 per liter.
“Mudah-mudahan minggu depan sudah siap (Harga Oilita HET Rp 15.700),” kata Zulkifli di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian Jakarta, Sabtu (22/6/2024).
“Saya usulkan Rp 15.500, tapi tim kajian bilang Rp 16.000 mungkin ambil jalur tengah Rp 15.700,” ujarnya.
Sebulan kemudian, angka Rp 15.700 dikukuhkan sebagai HET Minyakita baru.
Saat itu, Isy Karim mengungkapkan, HET terbaru Minyakita akan mulai berlaku pada akhir Juli setelah kebijakan HET diumumkan.
Sebenarnya Peraturan Mendag Rp 15.700 sudah dibahas, pembahasannya sudah selesai, kata Isy dalam rapat di Kementerian Perdagangan Jakarta, Jumat (19/7/2024).
“Saya harap minggu depan kita harus menunggu undangannya.”
Terakhir, pada Agustus 2024, melalui Peraturan Kementerian Perdagangan Nomor 18 Tahun 2024 tentang Pengemasan Minyak Sawit dan Pengelolaan HET Minyak Goreng Populer Minyakita dinaikkan menjadi Rp 15.700 per liter.
Menurut Zulhas, harga jual Minyakita selalu lebih rendah dibandingkan minyak goreng kemasan premium.
Dia mengatakan kenaikan itu bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup sosial. Dia mengatakan HET ditetapkan dengan mempertimbangkan perkembangan harga bahan baku dan penerimaan masyarakat.
“Kami sudah melakukan kajian. Semuanya tergantung keseimbangan antara kapasitas produsen minyak nabati dengan penerimaan harga beli masyarakat,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (18/8/2024 ).
Ia menyarankan agar masyarakat menggunakan minyak goreng kemasan, bukan kuantitas.
“Tentunya minyak goreng dalam kemasan lebih menjaga kualitas, higienitas, keselamatan dan keamanannya dibandingkan minyak goreng,” ujarnya.
Sementara itu, Peraturan Kementerian Perdagangan Nomor 18 Tahun 2024 mengatur sistem Kewajiban Pasar Lokal (OGD) untuk minyak goreng populer yang sebelumnya berbentuk curah atau dikemas namun kini diubah menjadi bentuk Minyakita saja.
Peraturan tersebut juga sebagai upaya untuk meningkatkan pasokan Minyakita. HET naik, harga pasar masih tinggi.
Sayangnya, seiring bertambahnya pasokan dan maraknya HET Minyakita, HET di pasaran terus tumbuh signifikan. Saat itu, harga pasar masih lebih baik dibandingkan HET.
Pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2024, Wakil Kepala Staf Ketiga, Presiden Bidang Perekonomian Edy Priyono mengisyaratkan nilai pasar Minyakita lebih tinggi dibandingkan HET.
Berdasarkan data Sistem Pengendalian Permintaan Dasar Pasar (SP2KP) Kementerian Perdagangan (Kemendag), ia menjelaskan rata-rata harga Minyakita nasional per 30 Agustus 2024 sebesar Rp 16.600 per liter. Edy Priyono, Wakil Kepala Staf Bidang Perekonomian.
Harga naik 1,22 persen pada bulan tersebut. Selain itu, persentase selisih harga sebenarnya dengan HET mencapai 5,73 persen.
“Untuk Oilita ini, perhatikan kawan Kementerian Perdagangan. Harga minyak Oilita selalu lebih tinggi dari harga eceran tertinggi. Kemarin, minggu lalu kami sudah bisa menunjukkannya, kami sedikit khawatir.” Demikian menurut Pak Edy, dikutip Rabu (9/04/2024).
Ia juga menduga, karena HET Rp 15.700 bukan angka bulat, maka pedagang cenderung membulatkannya.
“Kami menduga para pedagang mungkin cenderung membulatkan angka,” kata Edy.
Dilihat dari tiap provinsi, kata dia, masih ada daerah yang harga mini Qatar lebih rendah dibandingkan HET.
Namun di sebagian besar provinsi, harga minyak masih lebih tinggi dibandingkan HET.
Berdasarkan pemaparannya, Maluku Utara, Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Barat Selatan merupakan lima provinsi dengan nilai Minyakita tertinggi antara Rp17.750 hingga Rp18.500.
Sedangkan Kepulauan Riau, Pulau Bangka Belitung, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Barat menjadi lima provinsi dengan harga Minyakita terendah dengan kisaran Rp 15.333 hingga Rp 15.666.
Menanggapi hal tersebut, Zulhas memastikan akan menyelidiki lebih lanjut.
Nanti saya lihat, ujarnya saat ditemui di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta.
Ditemui di lokasi yang sama, Dirjen Kementerian Perdagangan setempat Moga Simatupang mengatakan kenaikan Minyakita didasari sejumlah faktor.
Ia mengungkapkan, para pengusaha masih mengolah minyak goreng dalam bentuk bongkahan hingga menjadi kemasan.
Untuk menyempurnakan kemasan Minyakita, perlu dilakukan beberapa proses, seperti perolehan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan sertifikasi Halal.
Selain SNI dan sertifikasi halal, pengusaha juga memerlukan izin edar, bahkan sebagian dari mereka belum mendapatkannya.
Hal itu disampaikan Moga usai bertemu dengan Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI).
“Iya saya ketemu dengan GIMNI. Kemarin minyaknya banyak yang harus dikemas. Butuh SNI, sertifikasi halal, dan izin edar,” kata Moga.
Di tengah mahalnya Oilita, dia mengatakan eksportir tidak mengetahui hak ekspornya.
Pajak ekspor yang tertunda mencapai 3,5 juta ton sehingga mempengaruhi pangsa pasar Minyakita. Tarif ekspornya masih banyak, masih 3,5 juta ton, kata Moga. Harga minyak di pemerintahan baru Prabowo
Menteri Perdagangan pada pemerintahan Prabowo-Gibran kini ditahan oleh Budi Santoso. Pada masa Zulhas, ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan.
Saat ini permasalahan harga Oilita atas HET terus berlanjut.
Rata-rata harga minyak nasional pada minggu pertama November 2024 naik 0,59%, berdasarkan data Sistem Pengendalian Pasar Permintaan Dasar (SP2KP) Kementerian Perdagangan.
Selama ini, tercatat pada 1 hingga 8 November, harga Minyakita naik dari Rp 16.900 menjadi Rp 17.000 per liter.
Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/205, Budi menganggap hal tersebut sebagai hal yang lumrah.
Menurut dia, harga Minyakita naik menjelang Natal karena permintaan yang meningkat.
Meski permintaan meningkat, Budi memastikan stoknya dalam kondisi baik. Budi Santoso, Menteri Perdagangan. (Kain)
Dikatakannya saat ditemui di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Minggu (10/11/2024) bahwa “(harga naik, catatan penulis) mungkin karena permintaan naik, tapi pasokan. Masih aman.”
Ia juga mengatakan, harga Minyakita yang tertinggi biasanya berada di wilayah Indonesia Timur.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian barat, harga normal. Hal ini sejalan dengan pengamatan yang dilakukan di beberapa wilayah di Tanah Air.
“Itu (harga minyak) secara nasional, tapi khusus di wilayah timur, yang di wilayah barat harganya tinggi, semuanya normal,” kata Budi (26/11/2024).
Sedangkan harga Minyakita di wilayah Indonesia Timur Rp 17.100 per bungkus.
Sehingga pemerintah akan meningkatkan kapasitas penyimpanan di wilayah tersebut agar harga minyak Oilita kembali normal.
“Rata-ratanya Rp 17.100 (di Indonesia bagian timur). Tapi di daerah seperti Jawa dan Sumatera, HET masih dibanderol Rp 15.700, ini kalau di Timur, makanya tadi saya sampaikan bahwa daerah tersebut pasti akan segera mengirimkan pasokan.
Kementerian Perdagangan menemukan alasan kenaikan harga minyak
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkap penyebab harga minyak goreng Minyakita melebihi harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 15.700 per liter.
Kementerian Perdagangan menduga salah satu penyebab kenaikan harga eceran (HET) tertinggi Oilita di tingkat konsumen, secara langsung disebabkan oleh penyelewengan yang dilakukan pelaku ekonomi.
Akibat tudingan tersebut, Badan Umum Perlindungan Konsumen dan Tertib Perdagangan (PKTN) Kementerian Perdagangan menjatuhkan sanksi administratif kepada sejumlah pelaku di sektor distribusi Oilita.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal PkTN Kementerian Perdagangan Rusmin Amin saat ditanya ketersediaan saham Miniakita Pulau Jawa Barat (13/12/2024). )
Pemantauan dilakukan menjelang Hari Raya Keagamaan Tionghoa Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Di Rusmin Bandung, harga Minyakita di tingkat konsumen langsung mencapai Rp 16.000 per liter.
Dari hasil penelusurannya, kenaikan tersebut disebabkan rantai distribusi yang panjang dan adanya dugaan pelanggaran penjualan oleh pengecer ke pengguna langsung.
“Pemerintah akan segera kami hukum,” kata Rusmin dalam keterangan tertulisnya.
Kementerian Perdagangan telah membuka rapat koordinasi pengawasan kepopuleran Minyak Distribusi Rakyat (MGR) dengan pemerintah daerah yang membawahi 38 provinsi.
Langkah tersebut kemudian dilakukan dengan pengendalian distribusi harga dan stok kebutuhan pokok (Paulo) di gudang distributor pasar tradisional dan pengecer modern.
Selain itu, Kementerian Perdagangan juga memantau pengiriman mini ki-kitten pada 13 November hingga 12 Desember 2024 di 19 provinsi.
278 karakter ekonomi yang meliputi 1 produsen, 3 distributor (distributor D1), 35 distributor (distributor kedua/D2) dan 31 pengecer modern telah diperiksa.
Hasil pelacakan menunjukkan bahwa pengguna telah membeli Minyakita dari pengecer dengan harga mulai dari Het sebesar Rp 15.700.
Berdasarkan hasil penertiban Rusmin, adanya rantai distribusi yang panjang di tingkat distributor dan pengecer membuat harga Miniakita lebih tinggi dari Het.
Menurut penyedia distribusi Miniakita, Produsen D1, D2, pengecer dan pengguna terakhir.
Rusmin mengatakan, “Dalam pemeriksaan, kami menemukan adanya pelanggaran dakwaan dengan dakwaan perdagangan, yang menyebabkan Menteri lebih tinggi dari Het, kata List kepada yang lain.”
“Kami akan memberikan sanksi administratif mulai dari teguran hingga pembatalan izin operasi terhadap 41 pelaku ekonomi yang dilakukan.”
Penyaluran MGR diatur melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 18 Tahun 2024 di bidang minyak kelapa, kemasan, dan budidaya minyak goreng rakyat.
Hal ini juga diatur dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 1028 Tahun 1028 tentang Harga Eceran Tertinggi Suplemen Makanan Populer (Kewajiban Pasar Dalam Negeri Kabupaten) untuk Minyak Goreng.
Kementerian Perdagangan menemukan minyak Olita dijual dalam bentuk potongan
Kementerian Perdagangan tetap memperhatikan minyak goreng MinyAKITA yang dijual dalam kemasan.
Rusmin Amin ditemui saat memantau peredaran minyakita menjelang Natal menjelang Natal dan Tahun Baru 2024/2025.
Pemantauannya dijamin di tingkat nasional dengan 38 lembaga yang membawahi provinsi dan empat pusat pemantauan peraturan dunia usaha (BPTN).
Berdasarkan keterangan tertulis, Kamis (19/12/2024), “Berdasarkan hasil karakter ekonomi, karakter ekonomi masih melihat adanya praktik unifikasi”.
“Penerapan ini menunjukkan adanya upaya untuk mengambil lebih dari Minyakita karena produk yang dijual tidak.
Rusmin berharap pelaksanaan pemungutan tersebut tidak menaikkan harga minyakita sehingga masih sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
Selain itu, praktik kumpul-kumpul juga diharapkan tidak menghalangi pengecer untuk mendapatkan Minyakita, sehingga pendistribusiannya bisa diperluas dan sampai ke pemerintah.
Dalam hal implementasi, ia mengirimkan surat kepada Asosiasi Ekonomi-Ekonomi Kelapa Sawit.
Surat tersebut dikirimkan kepada Asosiasi Industri Perminyakan Indonesia (AIMMI), Gabungan Industri Perminyakan Indonesia (Gimni), Gabungan Pengusaha Perminyakan Indonesia (Gimni), Perkebunan Sawit Indonesia, serta 40 pendukung minyak goreng.
Surat tersebut berisi evaluasi rantai distribusi dan seruan untuk tidak menyatukan minyakita.
Sementara sejak 13 November 2024, Kementerian Perdagangan telah memantau distribusi Miniakita ke 295 negara.
295 Karakter Ekonomi Diciptakan oleh Produsen Pengemas (Distributor Pertama/D1) Distributor (Dial Kedua/D2) dan Retailer Modern.
Dari sisi peninjauan, sanksi administratif diberikan kepada pelaku ekonomi yang melanggar ketentuan hukum, kata Rusmin.