geosurvey.co.id – Kamala Harris menerima kekalahan Donald Trump dalam pemilu Amerika Serikat (AS).
Dalam pidatonya di Howard University, Rabu waktu setempat, Kamala tampak kecewa sekaligus optimis.
“Hasil pemilu ini bukanlah apa yang kita inginkan, bukan apa yang kita perjuangkan, bukan apa yang kita pilih. Tapi percayalah, janji Amerika akan selalu bersinar,” ujarnya seperti dikutip CNN.
Kamala menerima kekalahannya dalam pemilu AS dengan lapang dada, setelah menunda pidatonya pada hari Selasa.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada setiap pihak yang mempercayainya dan memberikan dukungannya pada Pemilu AS 2024 yang baru saja berakhir.
“Hati saya penuh hari ini, penuh rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan kepada saya, penuh cinta terhadap negara kita, dan penuh tekad,” ujarnya lagi.
Pada pemilu AS, Trump meraih kemenangan tipis atas Kamala.
Trump menerima 291 suara di electoral college. Sedangkan Kamala memperoleh 223 suara.
Hasil tersebut membawa Trump menduduki Gedung Putih sebagai presiden Amerika Serikat untuk masa jabatan kedua berturut-turut.
Media Amerika menyebut pemilu presiden 2024 akan menjadi pemilu dengan dana terbesar yang ada saat ini.
Kandidat Partai Demokrat saat ini, yakni Kamala Harris, dikabarkan mengeluarkan uang lebih banyak dibandingkan Trump.
Kubu Harris disebut menyiapkan dana lebih dari $2,3 miliar atau setara Rp 36,41 triliun dan sisanya US$400 juta.
Sedangkan Trump sebaliknya menyiapkan 1,8 miliar atau Rp 28,49 triliun dan mengeluarkan dana US 1,6 miliar atau Rp.
Sebagian besar uang dari kedua belah pihak disalurkan ke media dan periklanan.
Trump, yang menjabat sebagai presiden Amerika Serikat pada 2016-2020, menggunakan $100 juta atau 14 persen dana kampanyenya untuk pengacara, di mana ia terlibat dalam beberapa kasus hukum.
Kampanye pemilu calon presiden AS dibiayai oleh dana pribadi dan partai, sumbangan individu, dan penggalangan dana oleh komite aksi politik.
Financial Times mengungkapkan bahwa Harris mengumpulkan dana lebih banyak daripada Trump dengan selisih $500 juta.