
Laporan geosurvey.co.id, Reena Aayu
geosurvey.co.id, Jakarta -Dharmas Cancer Hospital Dr. Soko bersikeras: “Anak -anak memiliki prinsip kanker dewasa yang sama dalam hal kanker awal.
Lebih cepat kanker didiagnosis dengan lebih banyak perawatan medis.
Jika kanker ditemukan pada awal anak -anak, maka kemungkinan penyembuhannya sangat tinggi.
Ini berbeda dari kanker dewasa, yang dapat dicegah dari gaya hidup sehat.
“Lebih sulit untuk menghentikan kanker bayi, karena biasanya merupakan faktor genetik. Oleh karena itu, perhatian kita dengan cepat menunjukkan pengobatan yang cepat,” jelasnya di Jakarta untuk mengenang Hari Kanker Anak -Anak Dunia.
Atas dasar data Globocaine 2022, Indonesia telah mendaftarkan lebih dari 408 661 kasus kanker baru dan sekitar 242 099 kanker.
Pada tahun 2020, anak-anak berusia 0-19 tahun memiliki sekitar 11156 kasus kanker baru.
Leukemia adalah jenis kanker anak -anak yang paling umum dengan 3880 kasus (34,8 persen) dan kemudian kanker getah bening (limfoma) dan kanker otak, yang masing -masing mengandung sekitar 640 kasus (5,7 persen).
Tingkatkan jumlah pengobatan
Tujuan Pemerintah (Kementerian Kesehatan Indonesia) melalui Kementerian Kesehatan (Kementerian Republik Republik Republik Republik Republik Republik Republik Republik Republik Republik Republik Republik tumbuh.
Saat ini, di Indonesia, tingkat pengobatan kanker anak lebih dari 24 persen hingga 50 persen.
“Kami ingin lebih banyak anak Indonesia memulihkan kanker dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Untuk alasan ini, kita harus bekerja dengan pemerintah, rumah sakit, masyarakat dan masyarakat, “kata Menteri Kesehatan (Mencase RI).
Kementerian Kesehatan juga meluncurkan Skema Nasional untuk Kanker Anak 2025-2029 sebagai bagian dari Skema Kanker Nasional 2024-2034 pada hari Kamis (20.02.2024).
Pemerintah terus meningkatkan layanan kanker anak di Indonesia termasuk Rumah Sakit Kanker India
Selain itu, penting juga untuk desentralisasi layanan kanker di seluruh provinsi. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa pasien dengan kanker rambut tidak perlu bepergian jauh untuk diobati.
Pemerintah sekarang meningkatkan kemampuan rumah sakit regional dengan dokter khusus, fitur klinis dan obat terbaru, seperti terapi seluler (terapi seluler) dan pengobatan genetik.