Laporan reporter geosurvey.co.id Reynas Abdila
geosurvey.co.id, JAKARTA – Kapolres Metro Jakarta Selatan Ade Rahmat Idnal membenarkan kasus pelajar AAP (16) yang koma bukan akibat pemukulan atau penganiayaan.
Ia menegaskan, pelajar tersebut terlibat tawuran dengan temannya yang berinisial MAA (17).
“Mereka bertarung agar tidak menjadi intimidasi, mereka bertarung satu lawan satu. Terduga pelaku adalah orang (MAA), kata Ade Rahmat saat dikonfirmasi, Kamis (10/10/2024).
Ade Rahmat mengatakan, hal itu diketahui setelah pihaknya mengunjungi lokasi tersebut untuk mengumpulkan informasi.
Sejauh ini tim PPA sudah berada di lokasi sekolah untuk berkonsultasi dengan Kanit Reskrim dan lima orang saksi sudah kami periksa, kata Ade Rahmat.
“Dan proses penyidikan kasus ini masih berjalan. “Saya masih pelajar, kemudian penjaga sekolah mengetahui kejadian tersebut,” lanjutnya.
Pengakuan pemukulan AAP disampaikan kuasa hukum keluarga korban, Saut Hamonangan Turnip.
Berdasarkan informasi yang diperoleh ayahnya, kliennya diduga mengalami pemukulan.
“Karena kemungkinan besar sekolah punya CCTV, dan ada juga security yang harus memantau kasus ini. Mohon konfirmasi nomor ini, karena kami menerima informasi dari Bpk. Mukti. “Pak Mukti bapaknya, Naupal saudara pelapor,” ujarnya.
Saut mengatakan, kondisi AAP masih dirawat di ruang perawatan intensif setelah sempat koma tiga hari lalu.
“Tetap saja, ya. Masih dalam perawatan intensif. Itu masih dibatasi untuk kunjungan. (Koma) 8, 9, 10 Ini hari ketiga,” ujarnya.
Ia mengatakan, di tubuh korban terdapat beberapa luka akibat pemukulan, dan setelah kejadian, kepala korban tertekan sepatu.
“Iya, itu diperkuat oleh orang tuanya juga. Pasalnya, bekas sepatunya terlihat jelas saat dibawa ke rumah sakit. Mungkin saking kuatnya, tenaganya terkuras, membekas, ujarnya.