Dilansir jurnalis geosurvey.co.id, Nates Havaro
geosurvey.co.id, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendukung usulan pemindahan titik masuk 7 barang jadi impor di pelabuhan di kawasan timur Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Hartanto, Gedung Karsa, Selasa (08/10/2024) dalam acara coffee morning bersama Forwahub.
“Singkatnya Pak Menteri, Pak Dirjen, kami juga sudah mendapat instruksi, perkembangannya akan terus kita ikuti dan akan kita dukung, kalau itu hal-hal yang sudah disepakati pimpinan, instruksi pimpinan. , perintah pimpinan, kami akan mendukung mereka,” kata Hartnett.
Hartanto mengatakan, saat ini Kementerian Perhubungan masih terus mengikuti perkembangan penyiapan standar pelabuhan agar sesuai dengan standar nasional dan internasional.
“Kami juga meningkatkan fasilitas pelabuhan untuk memenuhi peraturan kecukupan pelabuhan agar pelabuhan dapat beroperasi secara nasional dan internasional,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Maniprin) Agus Gumiwang Kartasasmita berencana membuka pelabuhan masuk 7 barang jadi impor ke pelabuhan di wilayah timur Indonesia.
Ketujuh barang tersebut adalah Produk Tekstil (TPT), Pakaian Jadi, Keramik, Peralatan Elektronik, Produk Kecantikan, Barang Jadi Tekstil, dan Sepatu.
Agus mengatakan, langkah ini diambil karena masuknya sejumlah besar barang jadi impor ke dalam negeri.
Oleh karena itu, kami akan mengusulkan agar pelabuhan masuk ke Indonesia, termasuk tekstil, berlokasi di wilayah timur Indonesia, kata Agus saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senyan, Jakarta, Senin (26/8/2024).
“Kita masuk, ke Sorong, ke Bitong, atau kita gabung dengan Kupang. Biar tidak sesak. Silakan masuk ke Indonesia,” kata Agus.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hassan alias Zulhas pun mengamini rencana tersebut. Hal ini, menurut Zulhus, merupakan upaya memberantas impor ilegal.