Wartawan TribunJakarta.com Geraldo Leonard Agustin melaporkan
TRIBUNNEVS.COM, JAKARTA – Keberadaan istri dan dua anak Fauzan Fahmi (43), pelaku mutilasi Muara Baru, masih menjadi misteri.
Khusnul, Ketua RT 18 RV 17 Penjaringan mengatakan, istri dan anak pelaku tidak ada di rumah saat pembunuhan terjadi.
Fauzan diketahui tinggal serumah bersama istri dan satu anaknya, sedangkan satu anak lainnya tinggal di pesantren.
Sejak ditemukannya kasus ini, Khusnul mengaku sedang mencari istri dan anak pelaku kejahatan tersebut.
Menurut dia, keberadaan keluarga dekat Fauza dirahasiakan.
Saat ditemui TribunJakarta.com, Minggu (3/11/2024) “Saya juga mencarinya, tapi belum ketemu tempat dan posisinya, masih misteri.”
Khusnul mengaku menghubungi beberapa orang, termasuk menanyakan tetangga dekat rumah Fauza di mana keberadaan istri dan anaknya.
Hal ini untuk memberikan informasi tentang kasus ini dan menanyakan situasi mereka.
Husnul berkata, “Saya tidak tahu dimana dia, saya akan coba cari informasinya dulu, kalau saya punya nanti saya hubungi.”
Fauza diketahui mencekik korban, Sinta Handia, 40, di rumahnya di Gang Masjid Muara Baru, RT 18 RV 17 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara.
Setelah itu, pelaku intimidasi membawa korban ke gang dekat rumahnya.
Di tempat itu, pelaku memenggal kepala korban hingga terpisah dari badannya.
Sinta dan Fauza terungkap selingkuh.
Menurut pengakuan Fauza, dia tega membunuh Cinty dan menggorok lehernya serta memutilasi badan dan kepalanya karena terluka.
Fauzan marah karena Sinta menghina istri dan ibunya dengan menyebutnya pelacur.
Akun Instagram Subdit Jatanras Polda Metro Jaya mengutip perkataan Fauzan saat diperiksa polisi: “Dia patah hati. Korban mempermalukan istri saya, ibu saya. Korban mengatakan istri saya pelacur dan orang tua saya pelacur.”
Peristiwa itu terungkap setelah warga Pelabuhan Muara Baru menemukan jenazah Sinta tanpa kepala terbungkus rapi dalam karung pada Selasa (29/10/2024).
Setelah menemukan jenazah tersebut, polisi langsung melakukan penyelidikan dan akhirnya menemukan potongan kepala di jalur pandang Waduk Pluit, 600 meter dari lokasi ditemukannya jenazah korban.
Fauzan sendiri ditangkap dari rumahnya 1 x 24 jam setelah jenazahnya ditemukan pada Selasa pagi.
Hasil pemeriksaan terakhir, Fauzan membunuh Sinta di rumahnya dengan cara mencekik korban lalu menggorok lehernya dengan pisau.
Rentetan pembunuhan yang dilakukan Fauzan juga terekam dalam dua kamera CCTV di sekitar Muare Baru.
Rekaman CCTV pertama dari kediaman Fauza di Gang Masjid, RT 18 RV 17 menunjukkan momen pelaku membawa jenazah korban yang dibungkus karung ke dalam gerobak.
CCTV lain di Pasar Muara Baru Ujung kemudian menangkap Fauza sedang mengangkat tas berisi jenazah ke dalam bak mobil.
Fauzan kemudian mengendarai truk pinjaman tetangga untuk membuang jenazah Cinta.
Artikel ini tayang di TribunJakarta.com, Pak RT Muara Baru mencari istri dan anak Fauza yang secara misterius memutilasi Sinta.