Laporan jurnalis geosurvey.co.id, Rina Ayu
geosurvey.co.id, JAKARTA – Dokter Spesialis Anak, dr. Kanya Ayu Paramastri, Sp.A. mengungkapkan bahwa pola hidup bersih dan sehat merupakan kunci pencegahan Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (HFMD) atau lebih dikenal dengan Flu Singapura.
Penyakit HFMD biasanya menyerang anak-anak di bawah usia 10 tahun dengan gejala sariawan, sakit tenggorokan, demam, dan ruam merah pada tangan dan kaki.
“Gaya hidup bersih dan sehat itu harus benar. Etiket batuk dan sopan santun harus diajarkan. Mencuci tangan secara teratur dengan air mengalir juga harus digalakkan. Sehingga anak mempunyai kebiasaan PHBS agar terhindar dari penyakit apapun. “Tidak hanya spesifik pada HFMD,” ujarnya saat ditemui media dan Temu Komunitas – Hentikan Penyebaran: Lindungi Anak Anda dari EV71 Penyebab HFMD di Jakarta, Rabu (6/11/2024). Ia mengatakan, flu Singapura sangat mudah tertular.
Seperti halnya cacar air dan campak, HFMD ditularkan melalui droplet atau percikan di tempat anak-anak bermain dan melakukan aktivitas yang terkontaminasi.
“Penularannya juga melalui feses. Untuk anak yang lebih besar yang bisa mengotori toilet, hal ini tidak terlalu menjadi masalah. Namun bagaimana dengan mereka yang masih menggunakan popok? “Saya khawatir ada popok yang tertular virus,” kata dokter yang kerap disapa Momdoc itu.
Dokter Kanya mengatakan, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang HFMD karena jika tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kondisi serius seperti infeksi otak bahkan kematian. “Meski komplikasinya sangat sedikit. Namun pencegahan tetap nomor satu. Para ibu, jangan khawatir dengan penyakit ini. Jika ada tanda-tanda kesusahan. “Misalnya anak demam lebih dari 39 derajat lebih dari 2 hari berturut-turut, anak mulai lemas, anggota badan lemah, juga gerakannya tidak terkendali, tidak kejang – menyerang, segera bawa ke dokter. , “katanya.
Selain kebersihan, pencegahan bisa dilakukan melalui vaksinasi. Pertemuan media dan komunitas – Hentikan penyebaran: Lindungi anak Anda dari EV71 penyebab HFMD di Jakarta, Rabu (6/11/2024). (geosurvey.co.id/Rina Ayu)
Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Mulialie menambahkan, pihaknya berkomitmen menyehatkan negara dengan menyediakan vaksin yang sesuai dengan beban penyakit menular di Indonesia.
“Salah satu hal yang dikhawatirkan Kalbe adalah meningkatnya kasus HFMD di Indonesia pada awal tahun 2024 yang banyak diderita oleh anak-anak. Kami melalui Kalventis melakukan berbagai upaya untuk mendukung pemerintah agar angka kejadian HFMD di Indonesia dapat diturunkan. ” Mulai dari edukasi kesehatan hingga pemberian vaksin HFMD EV71,” ujarnya di acara yang sama.
Di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan adanya peningkatan kasus HFMD di seluruh provinsi pada awal tahun 2024 yaitu sebanyak 6.500 kasus.
Kasus terbanyak pada awal tahun 2024 terjadi di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Banten.
Penularan HFMD juga terjadi di Jakarta, Kalimantan, dan Bali. Mobilitas yang tinggi dalam hal ini mobilitas masyarakat saat mudik dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan juga meningkatkan risiko penularan HFMD terutama pada bayi dan anak-anak.