geosurvey.co.id, Jakarta – Olefin Indonesia, Asosiasi Aromatik dan Plastik (Inaplas) Menteri Industri memperkirakan Agus Gumiwang Kartasass, untuk menemukan harga gas alam tertentu tahun ini (HGBT) tahun ini.
“Perluasan politik HGBT sangat penting. Terima kasih kepada Menteri Industri, Tn. Agus Gumiwang dan HGBT membentang untuk perpanjangan ini,” kata Presiden Edi Rivai. , Jakarta, disebutkan pada hari Selasa (28/2025).
Tentu saja, program HGBT senilai $ 6 pada bulan Desember 2024, yaitu keramik, pupuk, zat petrokimia, sarung tangan gelas dan karet.
EDI menjelaskan bahwa peningkatan HGBT telah memberikan beberapa efek positif dalam industri ini, termasuk daya saing yang lebih baik, bersaing secara kompetitif dengan efisiensi operasional produk industri.
Kemudian berikan dukungan investasi, karena stabilitas harga gas menciptakan kepercayaan pada investor untuk terus berinvestasi di Indonesia untuk memperluas pengembangan kemampuan dan teknologi.
“Kemudian pertumbuhan industri. Dengan biaya produksi terkontrol, kebijakan ini akan mendorong pertumbuhan industri industri, yang merupakan salah satu pilar utama ekonomi nasional,” katanya.
Juga, Edi mengatakan dia dapat mempertahankan keberlanjutan pekerjaan.
“Industri yang lebih kompetitif dan berkembang akan membantu menciptakan dan mempertahankan lapangan kerja dari penduduk Indonesia,” katanya.
“Kami berharap kebijakan ini akan terus melindungi ekosistem industri, oleh karena itu, kontribusi bahwa sektor industri dapat menyebabkan ekonomi dapat ditingkatkan,” lanjut.
EDI juga mengharapkan pemasok gas seperti PGN dan lainnya, yang dapat memenuhi persyaratan pasokan, kuota, dan harga yang ditetapkan oleh pemerintah.
‘Jangan membatasi penawaran Anda berdasarkan kontrak. Jaminan pasokan gas dengan kualitas dan harga yang tepat akan meningkatkan efek positif dari kebijakan HGBT ini, “kata Edik.
Sebelumnya, industri Agus Gumiwang Kartasassmit diyakinkan bahwa kebijakan HGBT akan diperluas ke sektor industri pada tahun 2025.
Agus mengatakan pada periode 2020-2023, dampak positif HGBT dicatat dalam jumlah 247,26 triliun, termasuk peningkatan Rp 127,84 triliun ekspor, serta peningkatan pendapatan pajak RP. 94 triliun drop.
“Kebijakan HGBT juga menambahkan enam kali,” kata Agus pada hari Sabtu (1/25) dalam sebuah pernyataan tertulis.