Tribune News.com – Sandra Dewey mengatakan tas mewah yang disita Kejaksaan Agung (Kejagun) RI tidak ada hubungannya dengan kasus pencucian uang (TPPU) yang menjerat suaminya Harvey Moyes.
Sandra Dewey yang hadir di persidangan pada Kamis (10/10/2024) sebagai saksi kasus tersebut menegaskan, dirinya telah menerima tas bermerek dari Support sejak 2014.
Terkait persoalan tersebut, Direktur Pusat Penerangan Hukum (Kapupunkum) Kejaksaan Agung RI Harley Siregar mengaku tak ambil pusing dengan keterangan istri Harvey Moise tersebut.
Sandra Dewey menceritakan kepada juri apa yang dia katakan saat menjadi saksi di persidangan.
Dikonfirmasi pada Jumat (10 November 2024), dia mengatakan: “Setiap pernyataan yang diajukan ke pengadilan akan diperiksa oleh hakim untuk dilihat apakah relevan dengan kasus ini.”
Hurley menjelaskan, kasus TPPU merupakan taktik yang biasa digunakan pelaku kejahatan untuk menyembunyikan akibat kejahatannya.
Namun, Hurley kembali menegaskan penilaian tetap sepenuhnya berada di tangan panitia peninjau.
“Terdakwa dalam perkara ini adalah HM (Harvey Moyes) yang didakwa korupsi dan TPPU.”
Modus TPPU-nya adalah klasifikasi, pengklasifikasian, atau integrasi. Saksi bisa memperdebatkannya dan tentunya hakim yang akan mengambil keputusan, kata Hurley. Sandra Dewey mengaku didukung oleh puluhan toko tas desainer.
Sandra Dewey yang hadir sebagai saksi di persidangan suaminya mengatakan, dirinya sudah menjadi langganan banyak toko tas ternama di Indonesia sejak 2014.
Saat ini, terdapat 88 tas branded warisan Kejagung.
“Pada tahun 2014, ada lebih dari 23 toko tas branded di Indonesia. Toko-toko inilah yang mendukung saya dan menyediakan tas kepada saya,” ujarnya saat sidang, Kamis.
Sandra Dewey telah mempromosikan tas sumbangan merek tersebut di media sosial selama 10 tahun.
“Ketika mereka memberi saya tas itu, saya mempromosikannya di media sosial dan mendapatkan 24,2 juta pengikut.”
“Saya sudah melakukan ini selama 10 tahun. Saya punya ratusan tas. Semuanya cantik sekali,” kata Sandra Dewey.
Ketua Hakim Eko Aliant kemudian berusaha memastikan berapa jumlah 88 tas bermerek yang disita penyidik dan disebutkan dalam dakwaan.
Sandra Dewey memeriksa jumlah tas.
“(Jumlahnya) 88 tas itu benar, tapi sisanya akan saya jual yang tidak terpakai. Jadi saya menemukan tas ini, dan ketika saya pakai, saya foto dan posting.”
“Jadi banyak bukti bahwa tas-tas ini adalah produk bantuan dan bukan barang yang dibelikan suami saya, karena dia tahu saya menerima tas-tas tersebut sejak tahun 2014.” Sumber pendapatan Sandra Dewi
Sandra Dewey diketahui terlibat dugaan korupsi PT Tima Tibic dan mengincar suaminya Harvey Moyes.
Bahkan, Sandra Dewi diduga menerima uang sebesar 3,1 miliar birr dalam kasus korupsi tersebut.
Namun, Sandra Dewey, meski sudah menikah dengan Harvey Moyes dan kaya raya, tetap bekerja.
Aktris Tanah Air ini memiliki beberapa bisnis mengingat ia berprofesi sebagai influencer.
Bisnis Sandra Dewi mencakup makanan, kosmetik, fashion, dan perhiasan.
Berikut daftar sumber pendapatan Sandra Dewey yang dihimpun Tribun News: YouTube Brand Ambassador Sandra Dewey Bintang Iklan Pemilik Merek Emas Sandra Dewey Gold Pemilik Merek Kosmetik Saint by Sandra Bisnis Makanan Ringan Lebih Banyak Keripik Bisnis Kue Modern Queen Roll Bisnis Pakaian Palembang SDW Oleh Sandra Harvey Bisnis Real Estat Moise dan Sandra (2 Daftar warisan Dewey (sebagai komisaris dan direktur dua perusahaan real estate terpisah)
Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagun) memperoleh puluhan barang bukti dari Harvey Moise.
Berdasarkan keterangan yang ada dalam berkas perkara, berkas bukti tersangka dan Kejaksaan Agung, barang bukti tersebut berupa lokasi konstruksi, mobil mewah, tas bermerek, perhiasan, uang tunai rupee dan dolar, serta logam mulia.
Mobil yang disita tersebut disebut-sebut merupakan hadiah Harvey Moyes kepada istrinya Sandra Dewey.
Sementara itu, pengacara Harvey Moyes, Harris Arthur, yang menyita tas desainer Sandra Dewey mengatakan, tas itu hanyalah hasil kerja keras sang aktris.
Berikut daftar barang bukti yang disita milik Harvey Moyes: Sebanyak 11 unit tanah dan bangunan. 4 di Jakarta Selatan, 5 di Jakarta Barat, dan 2 di Tangerang. Total ada delapan kendaraan yang diangkut berupa mobil. 2 Ferrari, 1 Mercy, 1 Porsche, 1 Rolls Royce, 1 Mini Cooper, 1 Lexus, dan 1 Vellfire. Tas produk 88 unit. 141 buah perhiasan. 400,000 USD dan 13,58 miliar Birr; 7 bagian logam mulia.
(geosurvey.co.id/Rifqah/Fahmi Ramadhan)