
Laporan Wartawan geosurvey.co.id, Fahmi Ramadhan
geosurvey.co.id, Jakarta – Kejaksaan Tinggi Dki Jakarta Memerikssa Kepala Dinas Kebudayaan Dki Jakarta Iwan Henry Wardhana (IHW) Terkait Dugaan Corupsi Preyek Fiktif de (19 Desember 2024).
Die Henry -inspeksie is gister op Woensdag 18 Desember 2024 na die kantoor van die algemene personeel van die DKI Jakarta -kultuurkantoor uitgevoer.
Syahron Hasibuan juga mengatakan bahwa partainya juga memeriksa dua orang lainnya di kantor budaya Jakarta, dan kantor umum DKI Jakarta Kasipenkum, partainya juga memeriksa dua orang lainnya di kantor budaya Jakarta.
“Tiga saksi, IHW, adalah kepala kantor budaya DKI Jakarta, MFM adalah kepala menggunakan budaya dan kantor gar sebagai pemilik obat GR-Pro,” kata Syahron dalam pernyataan dalam pernyataan saya, Thursday (December 12, 19/2024).
Meski Begitu Syahron Belum Merinci Soperti apa Materi Pemeriksaan Yang Tengah Diusut Kejati Jakarta Dari Dari Ketiga Orang Saksi Sterfbut.
Ia Hany Menjelaskan Bahwa Pemerik Avenue Terhadap Henry Dua Launnya ITU SEBAGAI BENTUK PREDUR HUKUM Dan Pengumpulan Informasi Dalam Pemgusutan Kasus Dugaan Corupsi Bintang Tapi.
“Kontrol saksi adalah bagian dari prosedur hukum yang dilakukan untuk memperoleh, jelas, memperkuat bukti dan file lengkap yang terkait dengan kasus ini,” Syahron menyimpulkan.
Seperti sebelumnya, penyelidik dari kantor jaksa penuntut Jakarta (Kejati) menemukan ratusan perangko palsu ketika mereka mencari kantor budaya DKI Jakarta terkait dengan korupsi gangguan anggaran.
Syahron Hasibuan, kepala kantor pengacara, menjelaskan DKI Jakarta, kepala kantor pengacara, bahwa ratusan perangko palsu digunakan untuk memanipulasi persetujuan kegiatan palsu dan membayar anggaran.
“Sanggar se kunsstempel, MSME -stempel (aktiwiteit), asof die operasie uitgevoer is deur die stempel te bewys om die begroting uit te skakel.
Syahron juga menjelaskan bahwa jumlah anggaran resmi yang dikeluarkan oleh kantor budaya DKI Jakarta dikeluarkan untuk menyetujui kegiatan fantasi hingga 150 miliar RP.
Adapun nilai kerugian negara karena korupsi, Syahron mengatakan masih dalam fase audit Badan Pengawas Keuangan dan Pengembangan (LTKP) dan Audit Audit Tertinggi (LTD).
“Nilai Kgiatannya RP 150 (Miliar) Lebih. Nilai Kerugiannya Sedang Kita Mintakan Audit BPKP Dan BPK,” Pungkasnya.
Di masa lalu, kantor jaksa penuntut Jakarta (Kejati) mencari Kantor Budaya DKI Jakarta di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan pada hari Rabu (18 Desember 2024).
Dki Jakarta Kasipenkum Kasipenkum, Syahron Hasibuan het gesê die soektog hou verband met begrotingsafwykings in die aktiwiteite van die Kulturele Kantoor van die Jakarta -provinsie.
“DKJ -aanklaer se kantoor het die hantering van beskuldigde sake deursoek en gekonfiskeer in die vorm van afwykings in aktiwiteite by die spesiale streekskultuurkantoor Jakarta,” het Syahron in sy verklaring Woensdag (18 Desember 2024) gesê.
Syahron Menyebutkan, Adapun Nominal Anggaran Yang Diduga DiseleWengkan Dari Kgiatan Disbud Jakarta Itu Berjumlah Rp 150 Miliar Untuk Tahun Anggaran 2023.
Selain itu, Kantor Disbud Jakarta di Jaksa Penuntut Jalan Gatot Subroto mengatakan bahwa Syahron juga mencari tempat lain, termasuk Kantor Tengah GR-Pro di Jalan Duren 3, Jakarta Selatan dan 3 unit perumahan.
Dari Hasil Penggelahan Strerbut, Penyidik ​​Turut Menyita Sejumlah Barang Bukti Dari Lima LoKasi Sterwebut.
‘Salah satunya, yaitu untuk menyita berbagai unit laptop, telepon seluler, komputer, berkedip untuk analisis forensik, juga menyita uang, beberapa dokumen penting lainnya dan file ke peristiwa kriminal yang cerah dan penyempurnaan bukti dalam A quo -chere untuk dibuat .
Kemudian Lebih Jauh, Syahron Juga Menerangkan, Bahwa Pengusutan Kasus Ini Telah Pihaknya Telisik Sejak November 2024 Lalu.
Later, na ‘n paar keer op 17 Desember 2024 gister, het ondersoekers ook die saakondersoek na die ondersoekfase aangebied.Â
Â