Laporan Reporter geosurvey.co.id, Lita Febriani
TREBUNNews.com, Jakarta – Kementerian Industri telah membentuk program untuk mempercepat kinerja industri untuk mencapai 8 persen pertumbuhan ekonomi nasional.
Program percepatan pertumbuhan industri dan kementerian lainnya, di bawah koordinasi Menteri Ekonomi yang dikoordinasi oleh pertemuan terbatas, ditentukan.
Program prioritas pertama yang akan diterapkan adalah mentransfer port impor atau titik akses untuk bahan baku tertentu ke Indonesia Timur untuk melindungi industri produksi dalam negeri.
Ini sesuai dengan Menteri Industri dan Gumiwang Kartasaster untuk memindahkan barang impor untuk melindungi pasar domestik untuk produk -produk domestik sementara pada saat yang sama meningkatkan kapasitas logistik di Indonesia.
Beberapa bahan baku yang disebut prioritas untuk program transfer termasuk elektronik, tekstil dan produk tekstil (TPT), pakaian jadi, sepatu, kosmetik, keramik, katup dan obat tradisional.
Tidak ada alasan untuk pemilihan bahan baku, karena sektor industri berisiko menyerang barang murah atau ilegal.
“Kami melakukan ini sebagai fokus pada kebijakan pemerintah pada pelabuhan impor merah dan putih yang diimpor di Sorong, Bitung dan Kupang,” kata dan di Jakarta, Minggu (3/11/2024).
Program prioritas kedua Kementerian Industri adalah untuk memulai kebijakan tentang rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang gas kebutuhan gas.
Peraturan ini diharapkan akan disetujui karena dianggap sangat berhasil untuk kebutuhan gas untuk mengembangkan industri produksi.
“RPP gas alam juga akan mengatur gas untuk kebutuhan energi, termasuk listrik.
Menurut AGU, RPP akan menjadi perubahan permainan dalam kinerja kinerja industri produksi yang merupakan tulang punggung ekonomi nasional.
“Faktanya, melalui peraturan ini, tidak hanya tujuh eksperek industri saat ini diterapkan pada pupuk, petrokimia, baja, keramik, kaca, industri sarung tangan oleokimia dan karet. Di belakang,” katanya.
Selain itu, pemerintah telah membuat yang baru untuk sektor industri dalam bentuk kebangkitan kredit industri kredit.
“Kredit ini bermaksud untuk mendorong pendanaan bank untuk sektor bisnis yang sangat didukung oleh penciptaan lapangan kerja,” jelas Menteri Industri.
Selain itu, kredit diberikan untuk meningkatkan produktivitas dengan memperbarui mesin produksi dan implementasi teknologi.
Menteri Industri juga menjelaskan berbagai talenta cepat di sektor industri, termasuk standardisasi industri, pengembangan industri hijau dan layanan industri.
Ada juga program prioritas untuk mempersiapkan sumber daya manusia industri, serta upaya untuk mengembangkan semua sektor industri yang diterima Kementerian Industri, yaitu industri Agro, Industri Logam, Mesin, Transportasi dan Elektronik (Ilmate), Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT), serta industri kecil dan menengah (IKM).
Kementerian Industri juga memiliki program prioritas untuk ketahanan industri, layanan industri dan akses industri internasional (KPAII).