geosurvey.co.id, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) telah mengeluarkan Surat Edaran PM.03.01/C/28/2025 sebagai respons atas laporan peningkatan kasus flu burung (flu burung) di beberapa negara.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk meningkatkan kesadaran akan potensi wabah flu burung, termasuk memastikan kesiapsiagaan seluruh pemangku kepentingan.
Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dr. Yudhi Pramono menegaskan, meski risiko flu burung terhadap kesehatan manusia di seluruh dunia saat ini tergolong rendah, namun tetap diperlukan upaya antisipatif.
“Kita harus waspada terhadap penyebaran flu burung. “Langkah-langkah preventif harus dilakukan secepatnya,” ujarnya seperti dikutip, Rabu (8/1/2025).
Arahan ini memberikan panduan kepada para pihak untuk mengambil tindakan pencegahan, seperti memperkuat sistem pemantauan kasus, meningkatkan kemampuan fasilitas kesehatan dan laboratorium untuk melakukan deteksi secara tepat waktu, serta kolaborasi lintas sektor dengan menggunakan Pendekatan One Health.
Masyarakat juga diimbau berperan aktif dalam pencegahan dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Beberapa tindakan yang dianjurkan untuk melindungi diri dan lingkungan antara lain menghindari kontak langsung dengan unggas yang sakit atau mati, segera laporkan kejadian tersebut ke dinas peternakan setempat, dan segera periksakan diri jika mengalami gejala seperti demam atau batuk panas.
“Kami yakin dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, petugas kesehatan, dan masyarakat, potensi penyebaran flu burung dapat dikurangi dengan tetap menjaga kesehatan masyarakat,” tambahnya. KITA.
Hingga saat ini, Indonesia masih menjadi wilayah yang terjangkit penyakit avian influenza pada unggas, dengan virus avian influenza risiko tinggi (HPAI) dan virus avian influenza risiko rendah (LPAI).
Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), dan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH) pada Desember 2024 juga mencatat peningkatan kasus flu burung pada mamalia di negara lain.