
Pesan reporter geosurvey.co.id, Rina Ayu
geosurvey.co.id, Jakarta -Cancer in Children selalu menjadi hantu yang menakutkan bagi orang tua.
Menurut fakta kanker anak -anak yang diumumkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kelangsungan hidup kanker anak -anak di negara -negara seperti Indonesia relatif rendah hingga kurang dari 30 %.
Kondisinya merupakan tantangan besar di negara ini.
Sebagian besar anak -anak kanker di Indonesia adalah leukemia (kanker darah).
Seperti orang dewasa, faktor risiko untuk anak -anak kanker mungkin disebabkan oleh berbagai faktor.
Rumah Sakit Tzu Chi Dr. Andre Prawira Putra, sp.onk.rad.
1. Faktor internal
Anak sudah memiliki mutasi genetik bawaan di dalam rahim dapat mendukung penampilan kanker.
Ada juga kemungkinan bahwa mutasi peluncuran kanker yang diperoleh setelah kelahiran seorang anak.
2. Faktor eksternal
Ini terpapar zat yang buruk yang menyebabkan mutasi pada pemicu kanker, yang meningkatkan risiko kanker anak.
Paparan paparan kimia berbahaya ini dapat disebabkan oleh limbah atau kontaminasi, termasuk paparan zat yang menyebabkan kanker ketika polusi udara atau makanan yang dikonsumsi oleh anak -anak.
“Faktor -faktor yang berbeda ini dapat menyebabkan kanker kapan saja pada anak -anak. Segera mungkin, penyakit ini cenderung pulih dari kanker anak -anak.”
Menurut laporan dari aspek Indonesia dari Kementerian Kesehatan, 30 %dari kasus kanker dapat diobati dengan kondisi awal.
Dengan menerapkan gaya hidup sehat, Anda dapat meningkatkan risiko untuk mencegah 43 %dari semua kasus kanker.
Untuk alasan ini, penting bahwa orang tua selalu memperhatikan perubahan kondisi dan secara teratur memeriksa kesehatan anak -anak.
Sebagai tindakan pencegahan, deteksi kanker dini pada anak -anak dapat dilakukan dengan penekanan pada gejala alami.
Kata Andre menjelaskan gejala umum anak -anak yang dapat dipertimbangkan.
Memar, pendarahan dan nyeri tulang sendi tanpa sebab;
Tiba -tiba dia berdarah kona dengan karet;
Mata dan mata putih saat diterangi oleh cahaya;
Anak -anak menunjukkan penurunan berat badan tanpa sebab.
Demam berpengalaman yang tidak dapat dijelaskan dan tidak menyertai penyakit lain.
Adanya benjolan/pembengkakan tanpa rasa sakit atau berbagai gejala infeksi; Bagian dari tubuh -beberapa bagian tubuh adalah massa asimetris.
Sakit kepala terus menerus atau sakit kepala bayi lebih besar.
Gangguan saraf seperti gangguan lalu lintas;
Selain mengenali gejala kanker anak -anak dan deteksi tepat waktu, orang tua dapat menerapkan gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko kanker.
Menurut Dr., Andre, gaya hidup sehat yang dapat dilakukan:
1. Jangan terpapar karsinogen
Paparan karsinogen dalam asap tembakau (termasuk rokok elektronik) dapat meningkatkan risiko kanker ketika terpapar polusi udara atau bahan kimia. Lindungi lingkungan rumah tanpa rokok dan jaga lingkungan rumah tetap bersih dan sehat.
2. Hindari paparan radiasi
Radiasi yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker anak -anak. Oleh karena itu, selalu penting untuk menggunakan pelindung matahari ketika anak -anak berada di luar.
Karena ibu hamil, misalnya, menghindari alasan medis X -In -dalam harus dipertimbangkan paparan radiasi.
3. Dipilih untuk penggunaan wadah plastik
Salah satu pemicu kanker pada anak -anak adalah bahwa karsinogen terpapar wadah makanan plastik.
Amerika Serikat menghindari penggunaan wadah plastik karena risiko microga tidak baik untuk tubuh.
4. Makan nutrisi seimbang dan sayuran dan buah -buahan
Sayuran dan buah -buahan yang kaya antioksidan berguna untuk memerangi radikal bebas yang berbahaya bagi sel -sel tubuh. Pasien dengan kanker juga harus menciptakan sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat.
Selain itu, penting untuk menghindari penyediaan makanan olahan menggunakan pengawet. Lebih suka prioritas makanan alami dan segar yang mengandung serat, vitamin, dan mineral.
5. Gunakan gaya hidup sehat saat anak masih di dalam rahim
Salah satu faktor mutasi genetik dipengaruhi oleh gaya hidup ibu selama kehamilan. Untuk alasan ini, hindari gaya hidup sehat seperti alkohol dan merokok untuk mencegah risiko mutasi genetik selama kehamilan.
“Tahap penting yang tidak boleh dilupakan oleh keluarga adalah mengelola stres dan mempertahankan kesehatan mental anak -anak, yang merupakan dukungan emosional, selalu menciptakan lingkungan intelektual dan positif,” katanya. Andre.