
geosurvey.co.id-Setelah pensiun, brigade mobil Jenderal Hendrawan Ostevan pada hari Sabtu (18-01-2012), Waters Marunda, Waters Marunda, perairan Marunda di distrik Jali.
Di bawah semua kondisi gelas mogok, mobil Toyota Vios yang diperintah oleh orang mati ditemukan, yang penguasanya memerintah orang mati.
DeSiana Kartika Bahari, kepala kantor SAR di Jakarta, juga mengungkapkan apa yang disebut alasan pemblokiran kaca depan.
“Ketika ditunjuk, kondisi mobil telah rusak dan dihancurkan, dan situasi ini, mungkin laporan dari tribun Jakarta yang jatuh pada hari Sabtu.”
Penyelam dari Basarnas Special Group (BSG) menemukan mobil lima meter dari bibir KCN Marunda Marina.
Toyota Vios terendam dan ditutupi di lautan dengan tanah, sekitar enam meter.
“Ketika ditunjuk, kondisi kendaraan berada di lumpur, dan situasi ini hanya dapat mempengaruhi penyelam satu ban, sehingga tiga ban lainnya berada di bawah tanah, jadi yang bisa Anda lihat adalah ban, velg dan sasis. “
“Jadi ketika ditunjuk, itu juga ditunjuk untuk dimiringkan sampai kami menemukan korban lain di daratan,” jelasnya.
DeSiana mencurigai bahwa kaca depan disebabkan oleh tabrakan dengan dasar laut saat melompat.
“Mungkin setelah dia jatuh, dia memukul objek di bawah,” kata Deciana.
Mobil itu ditemukan setelah Basarnas mencari Laut Marunda selama tiga hari.
Dalam prosesnya, penyelam BSG mendarat di laut pada Sabtu pagi pukul 08.00.
08.55 WIB, penyelam akhirnya menemukan keberadaan mobil.
Angkat mobil dengan alat berat crane dari Dock 10.48 Wib.
Setelah sekitar 15 menit, mobil itu akhirnya bisa pindah ke dermaga.
Hendrawan Ostevan juga ditangkap di dermaga pada kedua kedua mobil kedua yang terkejut di Laut Marunda.
Rekaman menunjukkan mobil itu mengantar korban di dermaga sampai akhirnya jatuh ke dalam air.
Sementara itu, tubuh Hendrawan, mantan anggota Badan Intelijen Nasional (BIN), menemukan Hodrawan dalam pelampung di Laut Malenda yang runtuh pada hari Jumat (1 Juli 2012).
Mayat korban awalnya ditemukan oleh nelayan di dekat Laut Malenda, dan kasus tersebut kemudian dilaporkan ke tingkat Departemen Kepolisian Jaya di metro.
Dari sana, mayat Hendravan dibawa ke rumah sakit tentara jadi untuk otopsi dan dimakamkan sampai keluarga akhirnya dimakamkan.
Sebagai hasil dari identifikasi fisik, polisi meyakinkan tubuh korban yang tidak menunjukkan tanda -tanda kekerasan.
Manajer SAR mengatakan bagian dari artikel ini ditunjukkan oleh Birunjakarta.com: “Pensiunan pensiun TNI Brigadir Jenderal Total Pensiunan pecundang di Laut Marunda, dan manajer SAR mengatakan itu diduga merupakan penyebabnya.
(geosurvey.co.id/deni)(tribunjakarta.com/Gerald Leonardo)