geosurvey.co.id – Seorang siswi SMA bernama A (14) mengalami luka-luka akibat kecelakaan pada Sabtu 11 Januari 2025 di Jalan Raya Diku Umar, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Dalam kasus ini, A kedapatan membawa beberapa dokumen palsu.
Kasat Reskrim Polsek Tambun AKP Kukuh Setio Utomo menjelaskan, warga sekitar kejadian sedang menyelidiki keaslian uang yang dibawa A.
“Setelah kecelakaan itu, saya sakit karena tersesat,” kata Kukuh.
Satu orang dibawa ke Mapolsek Tambun untuk diperiksa lebih lanjut.
Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa Kurir A merupakan pesanan palsu dari seseorang yang dikenalnya melalui chat Facebook.
“Rekeningnya dikembalikan sebesar Rp 50.000,” jelas Kukuh.
Seseorang mendapat tawaran dan menemui kasir di stasiun tampon untuk mengambil produk.
Dalam perjalanan, A tidak mengetahui kalau uang yang dikirimkannya palsu.
“Setelah WhatsApp mengirimkannya, A melihat itu uang palsu dan disuruh membawa uang itu ke Sibitung,” tambah Kukuh.
Satu orang mengambil uang palsu Rp 22 juta masing-masing Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu.
Kini, penyidik masih mendalami hal tersebut, termasuk mencari tahu siapa yang memerintahkan pengiriman uang palsu tersebut dan organisasi yang menciptakannya.
“Kami masih mendalami situasinya, termasuk dari mana orang tersebut memesan dan akun Facebooknya,” pungkas Guguh. Rekening palsu UIN Makassar
Pertemuan keuangan juga terjadi di UIN Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, dengan tersangka utama Annar Salahuddin Sampedoding (62).
Annar saat ini ditahan di RS Bayangara Makassar.
Kapolsek Goa, AKBP Reonald Simanjuntak menjelaskan, proses pemindahan ke Rutan Gunungsari selesai pada Selasa (7/1/2025) pukul 13.00 WITA.
Setelah dirawat di rumah sakit, kondisinya kini sehat dan akan dirawat. “Kami membawanya ke pusat penahanan,” katanya, Selasa.
Direktur Rutan Makassar Jayathikusuma mengatakan, Annar ditahan di Blok B Mapenaling untuk narapidana baru.
“Jadi, narapidana baru di sel Mabenaling harus kita keluarkan. Biasanya seminggu sampai dua minggu kita pindahkan ke sel berikutnya, ke blok sel lain,” ujarnya.
Diharapkan melalui penempatan ini, Annar bisa berkomunikasi dengan narapidana lainnya.
“Kemudian kita lihat apakah yang bersangkutan mempunyai musuh atau ancaman terhadap nyawanya atau tidak,” imbuhnya.
Pihak Lapas telah menerima hasil medis Annar yang dirawat di RS Payangarai.
Hasil pemeriksaan kesehatannya di RS Payangara sudah ada dan dikabarkan memiliki riwayat penyakit jantung. Namun kondisinya akan kami periksa kembali ke dokter besok, ujarnya lebih lanjut.
Annar diketahui merupakan seorang pengusaha penghasil uang palsu dan telah melakukan pekerjaannya sejak tahun 2022.
Akibat perbuatannya, Annar dituntut berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp50.000.000.000.
WartaKotalive.com memiliki beberapa artikel tentang kejadian tersebut. Bocah SMP di Tambun Selatan Bekasi Jadi Loker seharga Rp 50K
(geosurvey.co.id/Mohay) (WartaKotalive.com/Rendy Rutama)