Reporter geosurvey.co.id Aisyah Nursyamsi melaporkan
geosurvey.co.id, JAKARTA – Anak-anak berisiko terkena flu Singapura atau penyakit mulut dan kuku (HFMD).
Bila tertular flu Singapura, orang tua bisa melakukan perawatan mandiri di rumah hingga kondisi anak membaik.
Namun, orang tua harus mengetahui hal ini. Ada banyak tanda Anda harus membawa anak Anda ke rumah sakit.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Departemen Koordinasi Penyakit Tropis IDAI, Prof. Dr. Dr. Edi Hartoyo Sp.A(K).
Tanda pertama, bila anak mengalami demam yang sangat tinggi.
“Kejadian tertinggi terjadi pada usia di bawah 5 tahun. Jika demam lebih dari 38,5 derajat Celcius maka harus bertindak cepat, karena ada risiko kejang,” ujarnya dalam keterangannya, Kamis (31/10/). Konferensi pers. 2024).
Kedua, ketika nutrisi tidak bisa masuk ke dalam tubuh anak.
Flu Singapura dapat menyebabkan sariawan.
Dalam hal ini, anak akan merasa kesulitan atau kesakitan saat minum atau makan, sehingga banyak orang tua yang mengeluh ketika anaknya tertular flu singapura karena tidak mau makan.
“Kalau dia tidak mau makan, tidak mau minum, maka ada risiko dehidrasi. Makanya harus segera dibawa (ke rumah sakit),” lanjutnya.
Ketiga, ada tanda-tanda keracunan.
Misalnya seorang anak selalu tidur. Maka suhu tubuh anak tidak akan menurun.
Tanda lain yang harus diwaspadai adalah penurunan kognitif anak. Jika hal ini terjadi, sebaiknya anak segera dibawa ke rumah sakit.
Sebab gejala di atas bisa menjadi masalah serius berupa radang otak atau meningitis.