Tribun News.com, Jakarta – Ketua DPD RI Sultan Bachhatiar Najamuddin meyakini target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto akan tercapai.
Informasi tersebut disampaikan Sultan pada Minggu (20/10/2024) saat pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Korea Selatan Han Duk-soo di Hotel Mulya Sanyan Jakarta.
Sultan menghadiri pertemuan tersebut bersama beberapa pengusaha yang tergabung dalam Kadin dan Apindo.
Ia mengatakan, pertemuan diplomatik ini diselenggarakan sebagai respon positif pasar dan dunia internasional terhadap pemerintahan Prabowo.
“DPD secara institusional siap mendukung setiap kebijakan pemerintah yang bertujuan mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang ditetapkan Presiden Prabowo Subiano,” kata Sultan dalam keterangannya, Senin (21/10/2024).
Sultan menegaskan, DPD akan mendukung hal tersebut, mengingat fungsi checks and balances.
Diakuinya, mencapai tujuan tersebut tidak mudah namun jika semua pihak bekerjasama maka akan berhasil.
Saya juga meminta agar seluruh anggota parlemen, khususnya anggota DPD atau senator, mempunyai misi diplomasi untuk menampilkan potensi daerahnya kepada pengunjung dan investor asing, kata Sultan.
Kepada Perdana Menteri Korea Selatan, Sultan mengungkapkan Indonesia memiliki 500 daerah otonom di 38 provinsi.
Ia mencontohkan, Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa dan jumlah penduduk produktifnya sangat penting sebagai modal pembangunan nasional.
“Kami mengapresiasi dukungan Korea Selatan selama ini melalui kerja sama strategis di bidang perdagangan dan investasi. Kita semua tentunya berharap kerja sama strategis kedua negara dapat ditingkatkan,” kata Sultan.
Perekonomian Indonesia secara umum ditopang oleh hadirnya jutaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), kata Sultan.
Sedangkan Korea Selatan mempunyai keunggulan dan keberhasilan dalam menyelenggarakan dan mengembangkan usaha kecil.
Oleh karena itu, sebaiknya Indonesia dan Korea mengadakan business match secara berkala untuk mempertemukan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah dari kawasan kedua negara. Kerjasama bisnis B-to-B di tingkat usaha kecil saat ini belum ditindaklanjuti secara intensitas dan skala. Sultan bersikeras.