Laporan jurnalis geosurvey.co.id, Lita Febriani
geosurvey.co.id, JAKARTA – PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) yang membawahi waralaba KFC di Indonesia merugi sebanyak Rp 557,08 miliar dalam setahun untuk periode 30 September 2023 hingga 30 September 2024.
Kerugian tahun ini tercatat sangat tinggi, dimana kenaikannya mencapai 266,59 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencatat kerugian sebesar Rp152,41 miliar.
Akibat kondisi keuangan tersebut, KFC menutup 47 toko. Hingga 30 September 2024, perseroan hanya akan mengoperasikan sisa 715 gerainya saja. Sebelumnya, setidaknya ada 762 gerai yang beroperasi pada Desember 2023.
Kemudian KFC juga memecat 2.274 karyawannya. Data laporan keuangan perseroan menunjukkan pada 31 Desember 2023 jumlah karyawan KFC mencapai 15.989 orang, namun menurun hingga 30 September 2024 yang terdaftar hanya 13.715 orang.
Perusahaan mencatat kerugian ini disebabkan oleh dua hal. Pertama, kondisi ini terjadi karena dampak pandemi Covid-19 yang berkepanjangan dan tidak maksimal. Kedua, karena situasi konflik yang memanas di Timur Tengah. KFC yang dianggap pendukung Israel menjadi sasaran gelombang boikot publik.
“Kedua masalah ini berdampak negatif terhadap kinerja Grup untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024,” kata perseroan dalam laporan keuangan tertanggal 30 September 2024.