Laporan Tribunenews.com Jurnalis Geetha Erawan
Tribunenews.com, Jakarta – Komandan Misi Mayoritas Jenderal Mayor TNI Tawfik Budi Santoso (PMPP) mengatakan partainya siap untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian TNI ke Palestina.
Namun, ia melanjutkan, partainya sedang menunggu permintaan PBB untuk langkah selanjutnya.
Ini diinformasikan dalam pertanyaan jurnalis tentang langkah -langkah TNI dalam menanggapi pertemuan Presiden Prabowo Subanto dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, termasuk diskusi tentang kemerdekaan Palestina di KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil.
“Kami berada di fase pertama melakukan organisasi. Tahap selanjutnya adalah beradaptasi dengan Permintaan PBB (PBB). Ini aman,” kata Tawfiq setelah Gugus Tugas Perusahaan Geni (KGG). TNI Silangkap Kantor Silangkap Selasa Timur (26/26/2024) Kantor Pusat TNI Silangkap Jakarta Timur Prina Central Tni Garuda Agantuka (37)- J Minaska 2023.
Sebelumnya dilaporkan bahwa Presiden Prabowo Subanto mengadakan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PBB (PBB) Antonio Guterres pada waktu setempat.
Keduanya membahas berbagai masalah tentang Palestina.
Pada pertemuan tersebut, konferensi menyatakan komitmen penuh untuk mendukung semua upaya PBB pada berbagai masalah global seperti ketahanan pangan, kemiskinan, pelanggaran hak asasi manusia dan hukum internasional.
“Kami mengakui bahwa kami akan mendukung keberadaan pasukan penjaga perdamaian jika ada peluang untuk gencatan senjata dan membutuhkan pasukan penjaga perdamaian internasional yang diamanatkan. Kami siap untuk menawarkan kekuatan,” kata Prabowo.
Pada pertemuan ini, Antonio menyatakan bahwa Indonesia dianggap sebagai tempat yang sukses untuk memainkan peran penting dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) untuk mempersiapkan reformasi di masa depan.
“Peran Indonesia, yang sekarang menjadi mitra internasional yang sangat penting, sangat penting bagi kami dalam mencoba mencapai lebih banyak keadilan, kesetaraan, dan lebih efisien dalam mendukung negara -negara berkembang yang mengalami lebih banyak krisis,” kata Antonio.
Antonio setuju dengan Indonesia untuk secara mandiri memutuskan pembentukan negara dan kemerdekaan rakyat Palestina.
“Kami memiliki kerja sama yang sangat kuat tentang situasi di Timur Tengah, di mana saya percaya bahwa negara -negara ini berkomitmen penuh untuk penciptaan negara Palestina dan kebutuhan mutlak untuk menentukan nasib rakyat Palestina,” katanya.