Jurnalis geosurvey.co.id Ilham Ryan Prathama melaporkan
Tribannews.com, JAKARTA – Direktur Reserse Narkoba Polda Metro (Deresnarcoba) Jaya Combes Donald Perlangan Simanjuntak atau Combes Donald Simanjuntak merupakan salah satu orang yang diekstradisi dalam kasus pemerasan terhadap WNA dalam festival musik Jakarta Warehouse Project (DWP).
Informasi terkini menunjukkan Komisioner Donald tidak pernah menyampaikan laporan Harta Kekayaan Pejabat Publik (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Padahal Combes Donald wajib lapor (WL).
Hasil penyelidikan menunjukkan yang bersangkutan tidak melaporkan ke LHKPN, kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan, Selasa (31/12/2024).
Untuk itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta Inspektorat Pengawasan Kepolisian untuk bersama-sama memantau kepatuhan LHKPN di kepolisian.
Budi mengatakan, hal ini dimaksudkan untuk meredam perilaku korupsi di kepolisian.
Sesuai dengan inspirasi Kapolri, khususnya di bidang pemberantasan korupsi, ujarnya.
Dirresnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Donald Perlangan Simanjuntak atau Kombes Donald Simanjuntak menjadi nama terakhir yang dicopot dari jabatannya dan dimutasi sebagai analis kebijakan tidak langsung di Binmas Baharkam Polri sekaligus Divisi Propam mengusut dugaan pungli yang dilakukan pihak asing di Polri. . Konser DWP 2024.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Karioto mencopot dan memindahkan 34 petugas serta anggota Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Pusat, dan Polsek Kemayoran untuk mengusut kasus pungli DWP 2024 dari Polres Propam.
Bahkan, ada pula yang diberi tempat khusus (patsas).
Dalam pemberitaan terakhir, aksi pemerasan yang dilakukan Polri terhadap penonton asing di DWP JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada 13-15 Desember 2024 direncanakan dan diarahkan oleh Kompol Donald Simanjuntak selaku Direktur Keamanan. Narkoba di Polda Metro Jaya.
Liputan geosurvey.co.id ada di bawah. Pengakuan korban
Topik yang hangat diperbincangkan adalah konser DWP yang akan digelar di Indonesia pada akhir tahun 2024.
Pasalnya, konser yang digelar di JIEXpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada 13-15 Desember 2024 itu diwarnai aksi pemerasan aparat Polri berkedok operasi narkoba.
Perlu dicatat bahwa sebagian besar korban berasal dari negara tetangga, yaitu warga negara Malaysia dan telah mendapatkan popularitas besar di media sosial.
Awalnya viral kabar warga Malaysia yang memboikot konser DWP karena tuduhan pemerasan oleh polisi Indonesia. Bahkan, diketahui ada sekitar 400 orang yang mengalami kerugian sebesar Rp32 miliar.
Saat itu event internasional tersebut masih berlangsung. Penampil DJ Steve Aoki membuat heboh banyak penonton saat dia melompat ke atas panggung.
Namun selang beberapa waktu, salah satu penonton bernama Santi (bukan nama sebenarnya) yang euforia melihat lampu yang menyala di atas panggung mengaku sempat didekati polisi untuk melakukan tes kesadaran.
“Kami asyik lompat-lompat, ada yang mengatasnamakan ‘polisi’ bilang, ‘Ayo, kembali’. Saya setuju,” kata Santi saat dihubungi.
Tes kognitif ini disebut santi dan melibatkan pembacaan angka di jari Anda dan berjalan berkeliling apakah Anda terpesona atau tidak. Apalagi, saat itu ia melihat beberapa orang lainnya sedang menjalani tes urine.
Polisi juga telah menyita paspornya. Di sana dia akhirnya membayar Rp 200 juta untuk mendapatkan paspornya kembali.
Namun, belakangan Polri telah memperbaiki angka tersebut. Hasil penyelidikan, jumlah korban penipuan hanya 45 orang dan jumlah uang pemerasan sekitar Rp 2,5 miliar. 34 polisi telah dipecat dan dipindahkan
Dalam kasus ini, 18 anggota Polri termasuk Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Kemayoran dinyatakan bersalah melakukan pemerasan.
Namun belakangan, 34 anggota Polri, termasuk 4 perwira menengah (Pamen), dipindahkan ke Stasiun Metro Yanma Polda Jaya untuk diperiksa.
Mereka adalah: AKBP Bariu Bawana sebelumnya menjabat Kasubdit 1 Ditres Narkoba Polda Metro Jaya, AKBP Wahu Hidayat menjabat Kasubdit 2 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, AKBP Malvino Edward Justicia. Ditresnarkoba Polda Metro Dit 3 Jaya dan Kapolsek Jamalinus Laba Pandapotan Nababan Kompol. Obat-obatan di Jakarta Pusat.
Combes Donald memimpin operasi pungutan liar “Bercinar DWP”, Rp 200 juta per orang
Terakhir, Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Donald Parlangan Simanjuntak atau Kombes Donald Simanjuntak dimutasi ke posisi analis kebijakan tidak langsung Divisi Binmas dan Pengamanan Polri terkait kasus pungli konser DWP.
Berdasarkan informasi yang beredar, Combes Donald diduga menjadi pemain kunci dalam aksi pemerasan yang dilakukan Polri.
Bahkan, Komisaris Donald dikabarkan memimpin rapat tersebut sebelum memulai apa yang kemudian dikenal sebagai “Operasi Cemerlang DWP”.
“IPW mendapat informasi bahwa operasi penangkapan pengguna program musik DWP sebenarnya dilakukan di bawah komando Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya,” kata Ketua Kepolisian Republik Indonesia (IPW) Sugeng Teguh Santoso kepada Tribun News saat dihubungi. com, Senin (30/12/2024).
Sugeng mengatakan, rapat terbatas (ratas) digelar sebelum operasi, dihadiri Kasubdit Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya dan reserse narkotika.
Sugeng mendapat informasi, operasi tersebut dilakukan dengan sasaran para pengguna narkoba yang hadir dalam acara tersebut.
Namun dalam pelaksanaannya, pengguna tersebut dikenakan restorative justice (RJ).
Tanpa syarat, pasukan RJ ini menangkap pecandu narkoba dengan membayar sejumlah uang.
Informasinya (wajib) Rp 200 juta per orang, kata Sugeng.
Menurut Sugenga, pemerasan ini direncanakan oleh aparat kepolisian. Sebab, operasi ini hanya menyasar pengguna narkoba.
Sugeng mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima dalam operasi tersebut, tidak ada bandar narkoba yang ditangkap. Faktanya, inilah distributor yang harus Anda pertimbangkan untuk ditargetkan.
Meski begitu, kata Sugeng, Combes tidak mengakui Donald memerintahkan pemerasan terhadap anggotanya yang rutin terjadi setiap tahun.
“Propam harusnya bisa membuktikan ada pelanggaran. Kalau terbukti permintaan uang RJ atas perintah direktur narkotika, seharusnya dia (Kompol Donald) dimintai kode etik dan proses pidana. juga harus ditangguhkan,” katanya.
Sumber geosurvey.co.id di Polda Metro Jaya mengatakan kepada Combes Donald Simanjuntak bahwa dirinya sedang menjalani Magang Khusus (PATSS).
“Menurut informasi, direktur (Komisaris Donald) terlambat datang ke jabatannya. Pertama dia menjadi anggota (Depot), lalu beberapa hari kemudian,” ujarnya.
Menurut sumber, serangan Combs terhadap Donald telah berlangsung selama seminggu terakhir.
“Setahu saya ya, minggu lalu sudah (depo), tapi sekarang belum saya update,” tutupnya.
Meski begitu, kebenaran mengenai Potsus terhadap Combes Donald belum bisa dipastikan atau belum.
geosurvey.co.id mencoba menghubungi Kepala Divisi Propam Polri Irjen Abdul Karim dan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko melalui pesan singkat.
Namun hingga berita ini diturunkan, keduanya belum memberikan tanggapan apa pun.