Laporan jurnalis geosurvey.co.id, Fersianus Waku
geosurvey.co.id, JAKARTA – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Martin Daniel Tumbelaka, mendesak polisi segera menutup seluruh tambang ilegal di Sulawesi Utara.
Pernyataan itu disampaikan setelah tiga penambang ditemukan tewas di lubang penambangan liar di Desa Tatelu, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minhasa Utara.
“Kami di Komisi III berharap aparat penegak hukum tegas menertibkan penambangan liar di Sulut. Jangan terkesan seperti pemadam kebakaran, mereka baru bertindak setelah terjadi peristiwa. Aparat harus lebih proaktif,” kata Martin In. keterangan tertulisnya, Selasa (10/12/2024).
Martin menekankan pentingnya pemberantasan penambangan liar sebagai bagian dari prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Ia mengingatkan, pengelolaan sumber daya alam yang baik merupakan bagian dari Asta Sita, terutama untuk menghindari kebocoran kekayaan negara yang bernilai tinggi.
Martin mendesak polisi menindak tegas praktik penambangan liar di wilayah Sulut.
Kapolda dan jajarannya harus tegas. Tidak ada lagi batas waktu cadangan. Semua tambang ilegal harus segera ditutup, ujarnya.
“Ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk mendukung program Presiden Prabowo Subianto. Kami di Komisi III akan terus memantau dan mengawasi pelaksanaannya,” imbuhnya.
Komisi III DPR, kata dia, telah membentuk Panitia Kerja Khusus (Panja) untuk mengawasi permasalahan pengelolaan sumber daya alam, termasuk praktik penambangan liar.