geosurvey.co.id – Demikian update kasus pembunuhan yang dilakukan remaja berinisial MAS (14) terhadap ayah dan neneknya di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024). ) pagi pagi.
Selain ayah dan nenek pelaku berinisial APW (40 tahun) dan RM (69 tahun), korban dalam kasus ini adalah ibu pelaku yakni AP (40 tahun).
Beruntung AP selamat setelah ditusuk oleh anak kandungnya dan kondisinya berangsur membaik.
Paman MAS, Angga Raditya (37), mengatakan kerabat dekatnya sudah mulai berbicara dengan AP. Proses pemulihan berjalan lancar.
Kalau fisiknya lebih baik ya, seperti kemarin, kata Angga saat dihubungi, dilansir Tribun Jakarta, Kamis (12/5/2024).
“Secara fisik dia sudah cukup sehat, artinya pemulihannya berjalan lancar,” tambahnya.
Meski demikian, AP masih memerlukan perawatan intensif untuk memulihkan kondisi psikologisnya.
Pasalnya, korban masih kerap berteriak histeris di ruang perawatan intensif Rumah Sakit (RS) Fatmawati, Jakarta Selatan.
Angga Raditya menduga korban mengalami trauma akibat perbuatan penyerang tersebut.
“Iya saya masih suka kejadian-kejadian seperti ini, saya masih sering histeris. Mungkin karena trauma ya, trauma yang mendalam,” ujarnya.
Meski begitu, Angga mengaku belum mengetahui lebih detail soal tangisan histeris AP tersebut.
“Yah, aku tidak begitu tahu, hanya karena aku belum melihatnya, karena keluarga besar bilang itu hanya histeris.”
“Saya tidak mendengar atau melihat hal seperti itu di rumah sakit,” kata Angga. Ditetapkan sebagai tersangka
MAS ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan ayah dan neneknya.
Hal itu dibenarkan Kabid Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi.
Iya (MAS alias pelaku) tersangkanya, kata Nurma saat dihubungi, Senin (12/2/2024).
Meski begitu, dia tak bisa menjelaskan alasan AS menikam ayah dan neneknya hingga tewas.
“Belum ada motifnya,” kata Nurma.
Ia juga menjelaskan, MAS saat ini dititipkan pada lembaga anak milik Kementerian Sosial.
Meski dititipkan, lanjutnya, polisi terus memantau tersangka MAS.
Lebih lanjut, polisi terus mendalami motif tersangka melakukan pembunuhan tersebut, termasuk mencari keterangan dari para saksi, termasuk guru dan kepala sekolah tempat MAS belajar.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat pasal pembunuhan dengan Pasal 338 KUHP dan ancaman hukuman maksimal 15 tahun.
Diduga melanggar Pasal 338 KUHP subsider Pasal 351 KUHP, imbuhnya. Sosok MAS menurut sekolah
Pada Senin 2 Desember 2024, polisi memeriksa beberapa saksi di sekolah tempat pelaku belajar.
Sebelumnya Kepala Sekolah, Guru BP, dan Dewan Guru Sekolah Menengah telah menghubungi Polres Jakarta Selatan terkait anak yang berhadapan dengan hukum, kata AKP Nurma Dewi.
Menurut Nurma, pemeriksaan sekolah dilakukan untuk mendalami keseharian pelaku selama proses belajar mengajar.
Berdasarkan keterangan kepala sekolah dan dua orang guru lainnya, MAS tergolong siswa yang berperilaku baik dan ramah.
“Tadi (di) sekolah kami juga minta keterangan. (Pelaku) anak yang baik dan ramah,” ujarnya.
Selain itu, pelaku juga seorang siswa yang berprestasi di sekolah.
“Jadi mereka cenderung cerdas, dan itu yang kami pelajari dari informasi yang diberikan sekolah, karena interaksi sehari-hari anak dengan guru baik.”
“Menurut keterangan guru tidak ada gejala yang aneh. Lalu dari pihak guru BP juga tidak ada yang aneh,” ujarnya. Dengarkan bisikan ajaib
Sebelumnya, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung mengatakan, aksi keji tersebut dilakukan pelaku setelah mengaku mendengar bisikan gaib.
“Saat interogasi pertama, dia merasa tidak bisa tidur dan ada hal-hal yang berbisik kepadanya,” kata Gogo.
Penyerang kemudian mengambil pisau dari dapur dan menikam ayah dan ibu yang sedang tidur di lantai atas.
“Ayahnya sedang tidur dengan ibunya. Dia turun ke bawah dan mengambil pisau, lalu kembali ke atas dan menikam ibunya,” tambahnya.
Ayahnya meninggal seketika, sedangkan ibunya berhasil selamat meski mengalami luka-luka.
Korbannya juga sang nenek yang terbangun, ditikam saat hendak keluar kamar.
“Diduga neneknya juga ditikam saat hendak berangkat,” kata Gogo.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul: Ibu Ditusuk Anaknya Hingga Kritis, Sering Teriak Histeris di ICU, Diduga Mengalami Trauma Mendalam.
(geosurvey.co.id/Deni) (TribunJakarta.com/Annas Furqon)