Reporter TribuneNews24.com Lita Fabriani melaporkan
geosurvey.co.id – Inovasi baterai kendaraan listrik berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Pengembang melakukan inovasi dalam hal ini tidak hanya dari produsen tetapi juga satuan pendidikan.
Baru-baru ini, tim dari Institut Sains dan Teknologi Daegu Gyeongbuk (DGIST) Korea Selatan telah mengembangkan baterai logam litium baru yang inovatif yang mengandung elektrolit polimer padat tiga lapis.
Kemampuan utamanya adalah baterai ini mampu padam sendiri jika terjadi kebakaran dan mempertahankan performa yang kuat bahkan setelah beberapa siklus pengisian daya.
Dalam baterai elektrolit polimer padat tradisional, litium dapat membentuk struktur mirip pohon kecil yang disebut dendrit selama pengisian dan pengosongan.
Meskipun namanya terdengar tidak berbahaya, dendrit dapat merusak sambungan internal baterai, sehingga meningkatkan risiko kebakaran dan ledakan secara signifikan.
Dalam studi mereka, tim DGIST merinci struktur elektrolit tiga lapis inovatif yang dirancang untuk meningkatkan keamanan dan kinerja baterai, Carscoops melaporkan.
Desain cerdas ini memiliki lapisan luar yang lembut yang memastikan kontak yang baik dengan elektroda, sementara lapisan tengah yang kuat meningkatkan integritas struktural baterai.
Elektrolit selanjutnya ditingkatkan dengan penghambat api konsentrasi tinggi (decabromodiphenyl ethane), garam litium dan zeolit, yang meningkatkan kekuatan keseluruhannya.
Meskipun spesifikasinya tampak sangat teknis, hasilnya adalah baterai yang lebih aman dan andal.
Kepala peneliti DGIST Kim Jae-Hyun mengatakan desain baterai memiliki daya tahan yang luar biasa, mempertahankan sekitar 87,9 persen kapasitasnya setelah 1.000 siklus pengisian dan pengosongan.
Ini merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan sebagian besar baterai saat ini, yang biasanya kehilangan 20 – 30 persen kapasitasnya dalam jumlah siklus yang sama.
Selain itu, para peneliti melaporkan bahwa baterainya dapat padam sendiri jika terjadi kebakaran.
“Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi penting terhadap komersialisasi baterai logam lithium menggunakan elektrolit (polimer padat), sekaligus memberikan stabilitas dan efisiensi yang lebih baik pada perangkat penyimpanan energi,” kata Kim, mengutip Carscoops.