geosurvey.co.id – Ukraina akan menerima kendaraan militer dari Kroasia.
Tank-tank modern ini akan digunakan oleh pasukan Ukraina untuk mengusir Rusia.
Negara Baltik mengumumkan akan segera membeli 50 tank Leopard 2A8 buatan Jerman.
Tak hanya Barys, Kroasia mengumumkan akan segera mengirimkan 60 tank dan kendaraan tempur infanteri buatan Yugoslavia ke Ukraina.
Menteri Pertahanan Kroasia Ivan Anusic dan Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius dilaporkan telah menandatangani nota kesepahaman mengenai pembelian tersebut.
Selain itu, kedua belah pihak menyatakan kesiapannya untuk bersama-sama mengangkut 30 tank M-84 dan 30 kendaraan tempur infanteri M-80, termasuk suku cadang dan amunisi, dari gudang di Kroasia ke Kyiv.
Sumber daya keuangan yang diterima Republik Kroasia dari Jerman untuk pengiriman pertama tank dan kendaraan tempur akan digunakan oleh Kroasia untuk membeli Leopard 2A8 Jerman yang baru.
M-84 merupakan tank Yugoslavia yang diproduksi pada tahun 1983-1991. BMP M-80 diproduksi di Yugoslavia dari tahun 1979 hingga 1991.
Sebelumnya, Presiden Kroasia Zoran Milanovic menyatakan tidak akan mengizinkan pengiriman pasukan ke Ukraina.
“Setiap intervensi NATO dalam konflik antara Ukraina dan Rusia, khususnya pengiriman dan pengerahan pasukan untuk melatih warga Ukraina, adalah tindakan militer. Ini adalah posisi saya. Saya menentangnya,” katanya.
Milanovych tidak mengizinkan militer negaranya berpartisipasi dalam misi NATO untuk melatih angkatan bersenjata Ukraina.
Pada saat yang sama, politisi tersebut percaya bahwa perang di Ukraina telah menjadi bencana sejak hari pertama, dan semua orang harus disalahkan karenanya. Zelensky: Ukraina membutuhkan senjata
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menginstruksikan sekutunya untuk terus memasok senjata ke Ukraina.
Berbicara pada pertemuan puncak “Ukraina-Eropa Utara” di Reykjavik, Islandia, Zelensky mengatakan bahwa negaranya membutuhkan investasi dalam produksi senjata di Ukraina, termasuk rudal jarak jauh, drone dan sistem peperangan elektronik, serta amunisi artileri untuk pasukan Ukraina. di negara ketiga. serta menargetkan armada bayangan Rusia.
“Kami melihat Putin meningkatkan produksi senjata dan rezim nakal seperti Pyongyang membantunya. Tahun depan, seperti yang kita pahami, tujuan Putin adalah menyamai produksi amunisi Uni Eropa. Kita hanya bisa mencegahnya sekarang,” kata Vladimir Zelensky.
Dia juga mencatat bahwa penting bagi Ukraina untuk menerima undangan untuk bergabung dengan Aliansi Atlantik Utara.
“Ketika Ukraina menerima undangan untuk bergabung dengan NATO, hal itu menjadi tembok yang tidak dapat ditembus untuk melawan ambisi kekaisaran Rusia. “Rusia harus menghentikan sikap agresifnya, yang dimulai dengan meninggalkan ambisinya terhadap Ukraina,” kata kepala negara.