geosurvey.co.id – Pengacara Edward Akbar Jostiartha Hadvinatha mengungkap fakta sebenarnya dugaan penahanan Kimberly Ryder di Bali.
Pengakuan tersebut dilontarkan Jostiyartha Hadvinatha saat menjadi tamu acara Rumpi No Secret bersama kliennya, Edward Akbar.
Menurut Jostiyartha Hadvinatha, bukti dan saksi terkait dugaan penahanan kliennya juga dilampirkan pada persidangan sebelumnya.
Soal kejadian 6 Mei, saat di persidangan, kami lampirkan bukti-bukti surat ya, begitu juga dengan saksi-saksi, kata Jostiartha Hadvinatha kepada Tribune News, Jumat (1/1/2024).
Padahal, dari keterangan para saksi, diakui tidak ada penangkapan yang dilakukan pada hari itu.
Dan dia melanjutkan: Dari keterangan para saksi diketahui bahwa penjara tidak ada.
Menurut Jostiyartha Hadvinatha, bukan kliennya yang melakukan penahanan.
Faktanya, orang tua Kimberly Ryder-lah yang mendobrak masuk ke rumahnya dan menarik kerah baju Edward Akbar. Dia menjelaskan: “Yang terjadi adalah orang tua pelapor (Kimberly) mendobrak pintu samping sambil membawa bambu dan menarik kerah rekan Edward.
Jostiartha Hadvinatha yang tidak mengerti maksudnya mengatakan bahwa ayah Kimberly ingin semua dokumen diserahkan kepadanya.
Dia menjelaskan: “Dia juga mengancam akan menyerahkan semua dokumen, termasuk dokumen anak dan rumahnya.
Sayangnya, kejadian tersebut diperlihatkan di hadapan anak Kimberly dan Edward Akbar.
Katanya: Saat kejadian ini terjadi, dilakukan di depan anak-anak.
Tak hanya sekedar bicara, bukti dan saksi juga telah dilihat oleh hakim dan Kimberly Ryder.
Dia mencontohkan: Dan kemarin kami hadirkan sebagai bukti di pengadilan atas keterangan hakim dan kuasa hukum penggugat, serta penggugat. Edward Akbar berbicara tentang dugaan pemenjaraan
Edward Akbar yang turut hadir dalam upacara tersebut mengatakan istrinya, Kimberly Ryder, tidak dipenjara.
Ia mengaku hanya melindungi Kimberly Ryder dari campur tangan ayahnya.
“Karena saya sudah lama melihat campur tangan ayahnya lho,” kata Edward Akbar.
Sebagai seorang Muslim, Edward percaya bahwa keterlibatan orang tuanya yang berlebihan justru berdampak negatif pada keluarganya.
Lanjutnya: “Dalam ajaran Islam ya, intervensi yang berlebihan sebenarnya tidak membawa dampak yang baik.
Meski demikian, ayah dua anak ini tetap mengapresiasi orang tua Kimberly.
“Tetapi saya juga menghargai dia sebagai orang tua Kimberly,” dia beralasan.
Pria yang masih sah menjadi suami Kimberly itu pun menegaskan, segala informasi yang disampaikan ke media bisa dibuktikan.
“Sebenarnya apa yang saya tulis, apa yang saya posting di media sosial, membawa banyak hal.”
Katanya: Semuanya bisa dibuktikan dengan alat bukti yang sah.
(geosurvey.co.id, Rianda)