geosurvey.co.id – Simak kunci tanya jawab Mata Pelajaran Bahasa Indonesia 5 halaman 180 Kurikulum Merdeka pada artikel berikut ini.
Bab 8 dimulai pada halaman 171–198 dengan topik pelajaran “Bergerak Bersama”.
Tujuan pembelajaran pada bab ini adalah agar siswa menjadi orang yang berempati, tidak memaksakan kehendak, dan menentang perundungan dan kekerasan.
Siswa juga diharapkan belajar menyampaikan saran dan pendapat, menulis dan membaca pidato, serta membuat kampanye anti-bullying.
Unsur kebahasaan yang dipelajari siswa pada bab ini adalah awalan ter, kata hubung, kalimat saran atau jawaban, pantun (nasihat), menulis teks lisan dan membaca pidato. Kunci Jawaban Indonesia Kelas 5 Halaman 180 Kurikulum Mandiri
1. Beritahu orang dewasa
Jika Anda mengalami perundungan, jangan tinggal diam. Misalnya, beri tahu orang tua atau guru Anda yang mempunyai wewenang untuk menuntut perilaku intimidasi.
2. Carilah teman yang bisa dipercaya
Inilah cara mereka dapat membantu Anda merasa aman.
3. Abaikan pelaku intimidasi dan jauhi mereka
Para pelaku intimidasi akan senang jika mendapat reaksi yang mereka inginkan.
Bicaralah dengan si penindas. Tunjukkan bahwa yang dilakukan penjahat itu tidak baik, malah berbahaya.
4. Meningkatkan keberanian dan rasa percaya diri
Tunjukkan kepada orang-orang di sekitarmu bahwa kamu tidak lemah dan mudah ditindas.
Jika Anda menyaksikan perundungan, jangan tinggal diam. Bantulah teman yang menjadi korban bullying. Hentikan atau laporkan kejadian tersebut. Tawarkan dukungan kepada korban. Mari kita bahu membahu mencegah perundungan, sehingga suasana belajar di sekolah aman dan menyenangkan bagi semua orang.
Sumber: medkes.com dan sumber lainnya Jawablah pertanyaan berikut.
1. Jenis pelecehan apa yang ada?
2. Apa konsekuensi yang mungkin timbul jika penindasan dibiarkan?
3. Apa yang harus Anda lakukan jika menyaksikan penindasan?
4. Apa yang harus Anda lakukan jika mengalami perundungan?
5. Apa yang harus Anda lakukan untuk mencegah penindasan? Menjawab
1. Bullying Verbal: Bullying melalui kata-kata seperti ejekan, ancaman, bahkan penghinaan di depan umum.
Bullying fisik: Bullying yang berupa kontak fisik dengan tujuan menyakiti, misalnya memukul, mendorong, menendang, merusak barang, dan sebagainya.
Penindasan mental: Penindasan dengan cara menjauhkan diri dan menggoda, misalnya dengan menyebarkan rumor yang mengucilkan seseorang
2. Bagi korban:
– Memiliki masalah emosional jangka panjang seperti kemarahan atau kesedihan.
– Cenderung rendah diri, kurang percaya diri, pendiam, cemas, tertekan, suka menyendiri, cemas, tidak aman (terancam) dan sulit bergaul.
– Menyebabkan berbagai permasalahan akademik seperti kurangnya minat bersekolah, penurunan prestasi, ketidakhadiran bahkan putus sekolah.
Bagi pelaku:
– Tindakan pelecehan dapat berlanjut pada tingkat berikutnya.
– Penjahat cenderung berperilaku agresif dan berkelompok dengan kegiatan kriminal lainnya.
– Para penjahat sudah berisiko berpartisipasi dalam proses pidana sejak remaja.
3. Jangan diam. Bantulah teman yang menjadi korban bullying.
Hentikan atau laporkan insiden penindasan.
Tawarkan dukungan kepada korban.
4. sebuah. Ceritakan kisah tersebut kepada orang dewasa yang dapat dipercaya, seperti orang tua atau guru, yang memiliki wewenang untuk menyelidiki perilaku intimidasi.
B. Carilah teman yang dapat dipercaya sehingga Anda dapat merasa aman.
C. Abaikan pelaku intimidasi dan jauhi mereka.
D. Meningkatkan keberanian dan rasa percaya diri agar tidak mudah ditindas.
5. sebuah. Berpartisipasi dalam menegakkan peraturan sekolah tentang intimidasi.
B. Membangun persahabatan yang saling mendukung.
C. Membantu dan membela teman yang sedang kesusahan atau menjadi korban bullying.
D. Meningkatkan rasa percaya diri dan keberanian.
E. Terlibat dalam kegiatan positif.
*) Penafian:
Jawaban-jawaban di atas hanya dijadikan pedoman oleh orang tua dalam belajar anaknya.
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan terbuka, artinya ada beberapa jawaban yang tidak didefinisikan seperti di atas.
(geosurvey.co.id/Andari Wulan Nugrahani)