geosurvey.co.id, KARAWANG – Menteri Desa dan Pembangunan Kawasan Miskin (Mendes PDT) Yandri Susanto mengunjungi Desa Kamojing, Kecamatan Cikampek, Provinsi Karawang, Jawa Barat, pada Minggu (11/3/2024).
Ini merupakan kunjungan pertama Mendes Yandri ke kota tersebut sejak ia dilantik sebagai PDT Mendes pada 21 Oktober lalu.
Ini tidak biasa bagi saya, dan saya suka kota Kamojing, di Kecamatan Cikampek, ketika saya tiba di sini, tempat ini akan berkembang, terhormat, dan saya bisa menghasilkan banyak uang di sini, kata Mendes.
Oleh karena itu, Mendes Yandri meminta pihak swasta Pupuk Kujang, PT Mandala dan pihak swasta lainnya untuk terus berpartisipasi dalam mendukung pembangunan kota dan pembangunan kota serta pembangunan kesejahteraan masyarakat.
Dalam kunjungan kali ini, kata Mendea Yandri, desa memegang peranan penting karena di Indonesia sebagian besar penduduknya tinggal di kota.
“Hampir 73 persen masyarakat Indonesia tinggal di perkotaan, termasuk di Kerawang. Artinya, ketika kita berteriak untuk membangun kota Bangun di Indonesia, kita benar-benar melakukan pembangunan yang adil, terukur, dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Presiden Prabowo mengatakan Mendes Yandri ingin Pemprov DKI bisa berbuat baik untuk negara ini.
Karena dengan dibangunnya desa maka Indonesia akan menjadi kaya, bahagia, sejahtera termasuk warganya
“Iya, caranya adalah dengan memajukan kekuatan Indonesia, kekuatan alam Indonesia, sumber daya alam, semua sumber daya yang ada, termasuk manusianya. Artinya kalau sumber daya alam dan sumber daya manusia, cukup dengan menggabungkan permainan, kita tidak perlu mencari pasar lain. Pasar dalam negeri saja sudah cukup,” kata Mendes Yandri.
Dalam kunjungannya kali ini, Mendes Yandri dikejutkan dengan potensi wisata Situ Kamojing dengan keunikan danau dan alamnya.
“Ini akan digalakkan sebagai prioritas, karena menterinya sudah datang, kita berharap kedepannya bisa bersinergi dengan pihak swasta, karena kerjasama ini insya Allah akan membawa manfaat bagi kita semua,” ujarnya menteri. Desa Yandri.
Terkait penggunaan dana desa, Mendes Yandri mengatakan pada tahun 2025 dana desa yang disalurkan tidak sebagian besar, melainkan 2 (dua) yaitu BLT-DD dan Kas Negara.
Diharapkan Desa semakin beragam dan menjadi yang terdepan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Desa sesuai kearifan daerah, sehingga dapat membantu dalam swasembada pangan, kemandirian energi. ., makan siang, dan berjalan kaki.
Dari sisi ketahanan pangan, fesa mempunyai peran strategis dalam menjawab kebutuhan penduduk. Dengan melaksanakan program ketahanan pangan melalui Dana Desa, desa-desa di Indonesia dapat menjadi lumbung pangan yang menyediakan bahan pangan pokok yang baik dan terjangkau.
“Kami berharap para petani, nelayan, dan peternak di desa-desa tidak hanya menghasilkan pangan, tetapi juga berkontribusi dalam pengurangan produksi, seperti menyiapkan produk untuk dipanen dan memberi nilai, misalnya produk yang diperoleh dari tanaman seperti jagung. dan singkong. dengan cara yang berbeda. “Tidak hanya dalam negeri, produk yang dihasilkan juga bisa dijual di pasar internasional,” kata Mendes Yandri.
Setelah melihat Swasembada Energi, Mendes Yandri mengatakan, kota-kota di Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan energi terbarukan, seperti biogas, biomassa, energi surya, dan mikrohidro. Desa dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada, sehingga kota dapat mandiri energi, sehingga terdapat kegiatan perekonomian yang efisien dan berkesinambungan.
“Swasembada energi tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan energi masyarakat, tetapi juga bekerja sama untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, ketika masyarakat dapat memproduksi dan menggunakan energinya sendiri, maka akan membawa manfaat ekonomi dan lingkungan yang besar”. katanya. .
Selain itu, makan siang yang bergizi penting bagi setiap orang, menurut Mendes Yandri, agar makanan yang dikonsumsinya baik dan bergizi.
Program makan siang bergizi bagi masyarakat pedesaan merupakan langkah penting dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat pedesaan.
“Dengan makan dari hasil tanaman yang kita tanam, kita menunjukkan kemandirian pangan dan gizi. Mampu melaksanakan program makan siang bergizi di sekolah maupun di tempat umum itu sangat penting, kuat, dan bisa belajar dengan baik,” ujarnya.
Terakhir, Yandri mengatakan dalam hal pengurangan, pemerintah sangat mendorong desa-desa untuk tidak hanya menjadi produsen bahan baku saja, tapi turut serta dalam produksi.
“Melalui pengurangan ini maka nilai produk di kota akan meningkat, dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan desa dan mengurangi kemiskinan,” ujarnya.
Melalui berbagai program tersebut diharapkan kota-kota di Indonesia akan mandiri, sejahtera, dan kuat.
“Mari kita bersatu, bersinergi dan berinovasi menjadikan kota sebagai pusat pangan dan energi, serta katalis perekonomian nasional dengan mengurangi pekerjaan,” ujarnya.
Bersama Yandri Susanto dalam hal pengendalian penggunaan dana desa untuk ketahanan pangan dan daya tarik wisata di Wilayah Karawang, Sekretaris Jenderal Kementerian PDT Taufik Madjid, Dirjen Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Kementerian PDT Kota Nugroho Setijo Nagoro. yang juga dihadiri oleh Pj Bupati Karawang Teppy Wawan Dharmawan.
Dalam kunjungannya ke Kota Kamojing, Mendea Yandri mengamati Bumdes, sentra produksi PKK dan gambar-gambar kegiatan desa serta panen anggur dan bayam di sana di sebuah pos pemeriksaan pangan dimana ia menghabiskan waktu mengunjungi salah satu warga. panti asuhan. .