Reporter Tribune.com Aisyah Nursiamsi melaporkan
geosurvey.co.id, JAKARTA – Menurut Center for Disease Control (CDC), penyakit jantung merupakan penyebab kematian utama di Amerika Serikat.
Setidaknya penyakit jantung menyebabkan lebih dari 600.000 kematian setiap tahunnya.
Salah satu masalah jantung yang perlu segera mendapat perhatian adalah penyakit arteri koroner.
Selaku dokter di Sub Spesialis Kardiovaskular RS Pondok Indah Kardiologi Intervensi – Pondok Indah, Dr. A. Sari Sri Mumpuni, sp. JP, subsp. K.I. (K), FIHA memiliki sejumlah mekanisme kunci untuk membantu para korban.
Kamis (10/3/10) dalam konferensi media virtual di Jakarta, “Metode-metode tersebut berdasarkan penelitian terkini dan disusun dalam suatu respon sistematis yang disebut chain of survival, yang diawali dengan basic life support (BLS).” /10). 2024)
BLS memberikan pasien kesempatan terbaik untuk mendapatkan pengobatan yang mereka butuhkan dan kembali ke kehidupan yang sehat.
Ketika jantung berhenti, aliran darah terhenti, dan pasien serangan jantung dengan cepat kehilangan kesadaran.
Kerusakan jantung dan otak bisa terjadi tanpa aliran darah (hingga 4 menit) karena kekurangan oksigen.
Tindakan BLS bertujuan untuk mencegah atau mengurangi kerusakan pada otot jantung hingga penyebab masalahnya dihilangkan.
BLS meningkatkan peluang seseorang untuk bertahan hidup sampai pengobatan lebih lanjut diberikan.
Dalam waktu 4 (empat) menit, seseorang yang jantungnya berhenti atau berhenti bernapas harus segera diberikan pertolongan agar jantung dapat mengalir dan peredaran darah kembali normal.
BLS dapat diberikan kepada seseorang yang mengalami gangguan jantung atau pernafasan karena kondisi seperti serangan jantung, tenggelam, sengatan listrik, keracunan, kecelakaan, dll.
“Jadi CPR adalah sesuatu yang harus dipelajari oleh semua orang, termasuk masyarakat awam, untuk menyelamatkan nyawa seseorang,” tambahnya.
Selain itu, Dr. Sari juga melakukan tindakan BLS. Prosedur ini dilakukan sesuai dengan pedoman American Heart Association tahun 2020:
1. Pastikan asisten, pasien dan lingkungan aman
2. Periksa respon pasien. Jika pasien tidak responsif, sulit bernapas, atau bahkan tidak bernapas, pasien dianggap mengalami gagal jantung.
Jika Anda ingin memeriksa detak jantung Anda, lakukan lebih dari 10 detik.
3. Mintalah bantuan dari orang-orang di sekitar Anda. Tetap tenang dan minta bantuan di dekat Anda.
Cari bantuan dengan menghubungi tenaga medis atau nomor darurat lainnya.
Ingatlah untuk mencantumkan nama, lokasi, jenis kecelakaan, jumlah pasien, serta kondisi dan kebutuhan pasien.
4. Lakukan kompresi dada (pijatan di luar jantung).
Pastikan pasien berada pada permukaan yang rata saat melakukan kompresi dada.
Lakukan kompresi dengan kuat dan cepat sedalam 5-6 cm sebanyak 100-120 kali per menit.
Hentikan kompresi dada jika pasien memberikan respons atau petugas medis datang
5. Posisikan pasien memegang selang pernapasan
“Kadar BLS di atas khusus untuk orang dewasa. Cara BLS untuk ibu hamil dan bayi atau anak berbeda-beda,” ujarnya.
BLS untuk bayi bisa menggunakan kedua ibu jari atau dua jari saja.
Sedangkan bagi ibu hamil, gunakan bantal sebagai alas dan letakkan bantal di bawah panggul ibu sebagai penyangga.
Setelah itu, ibu dapat berbelok ke kiri dengan sudut 15-30 derajat sebelum memulai pijat jantung bagian luar.