geosurvey.co.id – Badan Jasa Keuangan (OJK) menegaskan kembali komitmennya untuk memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi guna menjaga integritas peraturan di sektor keuangan.
Pengumuman tersebut disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK pada acara Hari Anti Korupsi Sedunia (HAKORDIA) 2024 bertema “Memperkuat Komitmen Pemberantasan Korupsi untuk Kemajuan Indonesia” di Jakarta, Selasa.
“OJK telah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan kualitas tata kelola dan memperkuat integritas industri jasa keuangan, serta menjalin hubungan dengan berbagai pemangku kepentingan utama, khususnya industri,” kata Mahindra.
Mahindra menambahkan, OJK juga telah menerbitkan peraturan OJK mengenai strategi anti-fraud bagi lembaga keuangan dan saat ini sedang menyelesaikan sistem informasi terkait riwayat penipuan individu dan badan yang disebut SiPelaku.
“Jika kita mengetahui SILK tentu merupakan sistem informasi mengenai peringkat kredit atau riwayat kredit seseorang atau suatu badan, maka SiPelaku adalah sejarah penipuan yang dilakukan oleh orang tersebut, sehingga setiap pelaku jasa keuangan di industri bisnis apapun pasti masuk ke dalam sistem informasi tersebut. dan tentunya menjauhi orang-orang yang masuk daftar hitam,” kata Mahendra.
OJK juga akan terus melakukan berbagai langkah kerja sama bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mencegah korupsi di sektor jasa keuangan, serta menerapkan program pengendalian seamless yang memberikan akses bebas bagi pejabat internal OJK dan keluarganya. Suap dalam bentuk apa pun.
“Mari kita berpegang teguh pada nilai-nilai integritas yang tinggi serta memperkuat komitmen dan semangat kita untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Mahindra mengatakan: “Saya berharap OJK juga dapat memberikan contoh yang baik di masa depan dan menjadi penggerak bagi semua pihak. untuk memanfaatkannya dengan baik.”
Sofia Vattimena, Ketua Komite Audit sekaligus Anggota Dewan Komisi OJK, dalam kesempatan itu mengajak seluruh jajaran OJK untuk terus melaksanakan program penguatan integritas dan budaya antikorupsi.
“Secara internal, OJK telah memiliki pedoman strategi anti-fraud yang mencakup 4 pilar yaitu penilaian, pencegahan, deteksi, dan penanggulangan. Selanjutnya, dengan konsisten menerapkan 4 pilar tersebut, OJK akan meraih sertifikasi ISO 37001 SMAP untuk seluruh tempat kerja di OJK pada tahun 2024,” kata Sophia.
Sofia juga menyampaikan bahwa setiap tahunnya mengikuti Survei Penilaian Integritas yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi OJK dan secara konsisten mendapatkan penilaian risiko rendah dengan nilai di atas rata-rata kementerian/lembaga atau pemerintah daerah se-Indonesia.
Selain itu, Sophia juga menegaskan kepada pihak atau pemangku kepentingan di luar OJK untuk memahami aturan anti gratifikasi di OJK yang melarang pegawai OJK dan keluarganya menerima gratifikasi yang dianggap suap di berbagai waktu, terutama menjelang Hari Raya.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Hasan Fawzi, Ketua Dewan Komisi OJK periode 2017-2022, Ketua dan Anggota Komite Audit, CEO Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Pengawasan Aset Keuangan Digital dan Aset Kristal. Dewan Komisioner OJK 2012 – 2017 Ilya Aganti, Komite Audit, Komite Audit, Komite Etik Manajemen OJK, Komisaris Utama/Wakil Pengawas Dewan Pengawas OJK. dan memberikan sumber daya kepada Sodrajad Jiwandono, seorang ekonom senior dan mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) antara tahun 1993 dan 1998.
Acara yang digelar secara campuran ini dihadiri lebih dari 3.000 peserta yang terdiri dari jajaran OJK, Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dan perwakilan masyarakat, perwakilan kementerian/lembaga serta civitas akademika.
Pada kesempatan ini juga diumumkan para pemenang OJK Integrity Awards 2024 sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktif dunia kerja dalam mendukung Program Peningkatan Integritas OJK.