Laporan reporter geosurvey.co.id Eko Sutriyanto
geosurvey.co.id, JAKARTA – Pengelolaan zakat umat yang transparan dan akuntabel di Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanannya.
Administrasi zakat yang bertanggung jawab membantu mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kemiskinan.
Salah satu bentuk transparansi tersebut adalah dengan dilakukannya audit laporan keuangan lembaga zakat oleh auditor resmi dan diperolehnya opini nirlaba (WTP) sebagai penilaian tertinggi.
Direktur Bakri Amanah Setiadi Ihsan mengatakan audit laporan keuangan penting dilakukan untuk meyakinkan Muzaki yang dipercaya memberikan kontribusinya.
“Laporan keuangan yang telah diaudit ini memuat informasi akurat tentang seluruh aktivitas keuangan yang dikelola sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 409,” ujarnya. Sambil menerima hasil audit laporan keuangan tahun 2023 bertajuk Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Jakarta sudah lama sekali.
Setiadi Ihsan, Kepala Departemen Operasional, Riya Wigyanti dari Audit Internal, Tutik Ratna, Kepala Departemen Keuangan dan Pengembangan Sumber Daya, Arif Supriadi serta perwakilan KAP Muhammad Sunusi dan Rekan yaitu Muhammad Sunusi, C.A.P.A. dan Mohammad Reza Magrizki.
Bakri Amana mengatakan, dari hasil audit laporan keuangan tahun 2023, ia mendapat opini negatif (WTP) atas laporan keuangan tahun 2023 dan opini WTP tersebut diterima secara terus menerus sejak tahun 2018.
Menurut Riya Vigianti, Kepala Bagian Operasional Bakri Amanah, dengan keberhasilan tersebut, Bakri Amanah yang kini berstatus Laznas akan mampu meningkatkan pelayanannya kepada Muzaqi dan Mustahik.
“Ini memang bertujuan untuk menjaga transparansi pengelolaan keuangan,” kata Rhea.