
geosurvey.co.id, Jakarta – Institut Nasional untuk Manajemen Kolektif (LMKN) memegang koordinasi dan apresiasi kinerja.
Pertemuan disatukan dengan sejumlah lembaga manajemen kolektif (LMK), pemilik hak cipta dan pemilik sayap kanan terkait untuk mengevaluasi hasil kinerja dalam pembuatan rencana kerja pada tahun 2025.
Selama pertemuan, LMKN meletakkan tujuan yang ambisius untuk mengumpulkan lagu -lagu RP dan yang diselesaikan musik pada tahun 2025.
Ini meningkat secara signifikan sebesar 77 miliar RP pada tahun 2024, yang merupakan rekor tertinggi sejak penciptaan LMKN.
“Tujuan LMKN pada tahun 2025 adalah 126 miliar RP,” kata Presiden LMKN Dharma Orat di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (16 Januari 2025). National Institute of Collective Management (LMKN) meluncurkan data tentang ratusan acara atau pertunjukan musik yang belum membayar biaya lisensi selama konferensi pers di Deerah Kuningan selama konferensi pers di Deerah Kuningan. (khususnya)
“Ini tidak menjengkelkan, ada perhitungan,” lanjutnya.
Tujuannya dikumpulkan oleh kontribusi nomor LMK di bawah perawatan LMKN.
Dharma menyebutkan beberapa tujuan yang ditentukan oleh LMK, seperti dalam musik Indonesia (WAMI) dengan target 50 miliar RP dan pusat lisensi musik Indonesia (Selmi) dengan target 65 miliar RP.
Untuk mencapai tujuan ini, teknologi LMKN akan digunakan dalam pemerintahan keluarga kerajaan.
“LMKN harus berkomitmen penuh untuk itu
“Upaya -upaya ini dilakukan bekerja sama dengan berbagai pihak yang memiliki pengalaman dan keterampilan di bidang teknologi,” kata Dharma.
LMKN optimis bahwa penerapan teknologi ini dapat menjadi solusi untuk meminimalkan masalah masalah dan memaksimalkan potensi biaya lisensi yang dapat dikumpulkan.
Dengan kerja sama yang baik antara LMK dan LMK, tujuan diharapkan dan bahwa penulis lagu dan pemilik hak -hak Indonesia menawarkan keunggulan optimal.