Jurnalis geosurvey.co.id Nitis Khavaroha melaporkan
geosurvey.co.id, JAKARTA – Pelayanan Terpadu Satu Pintu (LNSW) Nasional Kementerian Keuangan telah meningkatkan daya tahan industri logistik dalam penyelenggaraan ekspor dan impor berbasis teknologi digital.
Waktu demurrage mengacu pada waktu sejak peti kemas dibongkar atau diangkat dari kapal sampai meninggalkan terminal peti kemas pelabuhan melalui pintu utama.
Ketua LNSW Oza Olavia mengatakan durasi peti kemas penting karena waktu bongkar muat peti kemas terlalu lama dan dapat meningkatkan biaya logistik. Sebab, menurutnya, tingginya biaya logistik akan mengganggu perekonomian melalui sektor industri sehingga berdampak pada terganggunya pasokan bahan baku dan bahan penolong.
“Peran LNSW meliputi kedatangan, pasca kedatangan, proses pengurusan kargo dan pengurusan kargo untuk pasar domestik. Berkat upaya bersama kementerian terkait, terdapat beberapa perbaikan di sektor logistik,” kata Oza di kawasan Ankol, Jakarta Utara, Jumat (6/12/2024).
Oza mengatakan rata-rata lama tinggal di negara itu pada tahun 2019 adalah 3,16 hari. Rata-rata lama tinggal nasional pada tahun 2023 adalah 2,62 hari. Namun pada bulan Januari hingga Oktober 2024, lama menginapnya adalah 2,85 hari. Capaian tersebut memenuhi target lama tinggal nasional sebesar 2,9 hari.
Oleh karena itu, dengan menggabungkan data seluruh kementerian dan lembaga terkait serta mengunduh data dari terminal operator beberapa pelabuhan besar, maka angka tersebut sudah menjadi 2,6 hari pada tahun 2023. Jadi, berkurang 2,6 hari dari sebelumnya 7 hari, kata dia. dikatakan.
Oza mengatakan, dalam pelaksanaan LNSW, pihaknya telah mengkoordinasikan kegiatannya dengan 18 kementerian dan organisasi terkait di bidang sinkronisasi dan koordinasi untuk menjamin integrasi. Sehingga akhirnya bisa dikelola dengan baik.
Artinya, kalau ada program terkait izin yang dikeluarkan kementerian organisasi, persiapkan dari awal dan bayangkan bagaimana bisa terintegrasi dengan baik, ujarnya.
“Jadi sekarang bukan hanya persetujuan akhir saja, kita bisa konsolidasi persetujuan dari beberapa kementerian dan lembaga,” lanjutnya.
Sekadar informasi, LNSW berkomitmen melakukan penataan National Logistic Ecosystem (NLE). Layanan yang dikembangkan LNSW untuk mendukung struktur ekosistem logistik nasional antara lain pemesanan perbekalan secara online, daftar pengiriman peti kemas online (SP2), izin karantina pesan tunggal (SSm), pengangkut SSm, dan perizinan SSm.
Sesuai dengan tugas ke-5 Struktur Presiden Mongolia tahun 2020, NCC sedang dikembangkan. Ekosistem logistik nasional saat ini diterapkan di 52 pelabuhan dan 7 bandara, dan alokasi pelabuhan dan bandara yang telah menerapkan program tersebut mencakup hampir 100%. dokumen impor dan ekspor nasional.