Reporter geosurvey.co.id, Dennis Destyawan
geosurvey.co.id, presiden Jakarta -National Economic Council (DEN), Presiden Luhut Binsar Pandjaitan, menekankan bahwa konspirasi pajak akan sulit untuk mengurus pemerintahan. Misalnya, ini dikaitkan dengan manajemen paspor.
Digitalisasi stres Luhut adalah faktor kunci yang mempercepat perubahan dalam ekonomi Indonesia. Menurutnya, digitalisasi dapat merangsang tingkat kepatuhan dengan pembayaran pajak.
Dia menjelaskan sistem pajak dasar yang dimulai bulan ini, mendukung catatan perdagangan, memeriksa dan kepatuhan pembayar pajak dan mengoptimalkan laba utama mereka. Kemudian, Luhut, pembayar pajak, akan diintegrasikan.
Luhut mengatakan: “Jika terintegrasi terintegrasi terintegrasi, wajib pajak dapat mendeteksi pajak dasar jika wajib pajak tidak memasukkan data. Pada hari Kamis, jika jumlah aset yang dilaporkan tidak menemukan, pada hari Kamis dia mengatakan di kantor den. 9/1 . /2025).
Lufutt mengingat pajak mundur. Pajak administrasi akan dihindari di masa depan. Akan sulit untuk memperbarui tentang lisensi bisnis.
“Ini bisa diblokir. Saya belum membayar pajak. Ini belum penulis.
Luhut mengklaim bahwa aturan ini akan diterapkan pada semua, termasuk petugas non -oblience. Kemudian, jika seseorang menyembunyikan kekayaan mereka, digitalisasi akan terungkap.
Luhan berkata, “Mantan pejabat tidak patuh dan akan ditemukan ketika mereka menyembunyikan sesuatu.”
Septium Hario Seta menjelaskan bahwa implementasi Simbara dapat meningkatkan kepatuhan dengan peraturan tentang pembayar pajak.
Teknologi ini dapat secara sistematis mendeteksi data yang salah. Misalnya, jika Anda memiliki biaya penulis yang tidak dibayar di Simbari, Anda dapat memblokir penjualan perusahaan batubara.
“Jadi perusahaan tidak akan dapat menjual batubara sampai Anda membayar akun kerajaan.”