geosurvey.co.id – Ada berita yang cukup mengejutkan dari angkat besi Vonesia Indonesia.
Stifer Windy Cantika Aisah memutuskan untuk pensiun lebih awal pada usia 22 tahun.
Konfirmasi Laporan Pengunduhan Windy diketahui dari tim Instagram resmi tim Indonesia @Timindonesiaoffcial pada hari Senin (11.11.2024) WIB malam.
“Terima kasih @windycantika11 atas jasanya untuk tim Indonesia dan angkat besi Indonesia.
“Windy Cantika Ailah telah memutuskan untuk pensiun. Berhasil di mana pun Anda berangin!”
Windy berhasil menyumbangkan medali perunggu di Olimpiade di Tokyo pada tahun 2020.
Bahkan, Windy membuka pintu ke medali untuk kontingen Indonesia.
Windy memenangkan medali perunggu dalam kategori wanita hingga 49 kg.
Sayangnya, pencapaian Windi di Tokyo gagal mengulangi di Olimpiade di Paris pada tahun 2024.
Windy tidak memenuhi syarat untuk Olimpiade di Paris pada tahun 2024 setelah ia tidak mencapai peringkat sepuluh besar kualifikasi di Kejuaraan Dunia 2024 pada tahun 2024.
Keberhasilan terbaru Windy adalah Medali Perak di 2024 Aceh-North National Sports Week (PON).
Windy memberikan medali perak untuk PON 2024 yang mewakili Jawa Barat.
Alasan pensiun awal Windy belum diketahui.
Cellindon Mayor Association of Weightlifting (PABSI), yang mengawasi Windy, belum secara resmi berkomentar.
Tentu saja, keputusan Windy untuk pensiun sangat disayangkan.
Di usianya yang sangat muda, Windy tampaknya memiliki potensi untuk berkembang lebih lanjut.
Untuk detail lebih lanjut, ada daftar keberhasilan Windy. Daftar Keberhasilan Windy Cantika Aisyah
Medali perak 2024 pon (55 kg)
Medali Perunggu di Olimpiade di Tokyo 2020 (49 kg)
Medali Emas di Filipina Sea Games 2019 (49 kg)
Medali Emas di Kejuaraan Dunia Juniors dalam menyoroti di Heraklion 2022 (49 kg)
Medali Emas di Kejuaraan Dunia Juniors di Straight di Tashkent 2021 (49 kg)
Medali Perak di Kejuaraan Dunia Junior di SUVA angkat besi 2019 (49 kg)
Medali Emas di Kejuaraan Pemuda Asia dan Junior di angkat besi Tashkent 2020 (49 kg)
Medali Perak di Kejuaraan Asia Pemuda dan Junior di angkat besi 2019 di PyeongChang (49 kg)
(geosurvey.co.id/isnaini)