geosurvey.co.id, JAKARTA – Polisi masih menyelidiki siapa yang membantu AK menjadi pegawai Departemen Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang mendukung ribuan situs judi online.
AK diketahui gagal dalam seleksi calon pegawai Komdigi, namun tetap sakti dan punya kuasa memblokir situs dari layanan tersebut.
“Setelah dilakukan penelusuran mendalam oleh penyidik, ternyata ada SOP baru yang memberikan kewenangan kepada AK dan timnya untuk bisa bergabung dalam tim website Komdigi,” kata Kabid Humas Polda. Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Rabu (11-06-2024).
Namun Ade Ary tak menjelaskan secara jelas mengenai SOP tersebut, termasuk siapa yang memberi kewenangan pada aturan tersebut.
Menurut dia, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih melakukan pemeriksaan intensif untuk mengungkap kasus yang melibatkan 11 pekerja Komdigi tersebut.
Terkait temuan tersebut, masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menjawab apakah ada kesengajaan terkait SOP baru tersebut agar AK dan pelaku lain di kelompok cadangan bisa bekerja untuk melakukan kejahatan, ujarnya.
Lebih lanjut Ade Ary mengatakan, pemilik situs judi online menawarkan suap kepada masyarakat Komdigi.
“Titipan pelaku diberikan kepada pelaku dalam bentuk tunai atau uang sebagai imbalannya,” kata Ade Ary.
Dalam kasus ini, polisi menggerebek dua money changer untuk mengusut aliran uang dari pemburu judol ke pelaku kejahatan.
Namun Ade Ary tidak merinci lokasi penukaran mata uang tersebut.
“Terkait money changer, penyidik menggerebek rumah dua money changer. Hingga saat ini kami masih melakukan penyelidikan menyeluruh,” ujarnya. Polisi mendalami bagaimana AK bisa berkuasa di Komdigi.
Berdasarkan hasil penelitian, AK mengikuti proses seleksi pada akhir tahun 2023 untuk menerima calon tenaga teknis pendukung dalam sistem yang tidak terlalu ketat untuk mencegah konten di Kementerian Komunikasi dan Informatika.
“Terdakwa AK mengikuti seleksi calon pendukung teknis sistem pencegahan konten nasional di Kementerian Kominfo pada tahun 2023,” kata Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya, Kompol Wira Satya Triputra, Polda. Metro Jaya, Jakarta, Selasa (5/11/2024).
Namun, saat itu AK dikabarkan melakukan hal tersebut bukan karena pilihan.
Meski demikian, AK sebenarnya masih bekerja di Kementerian Komunikasi dan Informatika dan diberi wewenang untuk melarang situs perjudian online (judol).
Padahal, tersangka AK dipekerjakan dan diberi kewenangan untuk memfasilitasi penutupan website Judol, ujarnya.
Artinya, tersangka AK memang mempunyai kuasa untuk memblokir situs perjudian online, tambahnya.
Saat ini polisi masih mencari orang yang memberikan kewenangan kepada AK.
Polisi pun berharap bisa segera mengungkap kasus tersebut guna memastikan kepatuhan terhadap hukum.
Ya, kami mohon restu seluruh masyarakat agar masalah ini bisa kami sampaikan sejelas-jelasnya, sehingga penegakan hukum bisa terlaksana dengan baik, kata Wira.
Sekadar informasi, dalam kasus perjudian online ini, Polda Metro Jaya diketahui telah menangkap 15 orang.
Dari jumlah tersebut, 11 orang merupakan pegawai Komdigi yang dulu bernama Kominfo.
Empat lainnya adalah warga sipil. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kompol Ade Ary Syam mengatakan Kementerian Komunikasi dan Teknologi mempunyai kewenangan untuk melarang situs perjudian online (judol).
Namun, kekuatan tersebut dimanfaatkan oleh banyak orang untuk kepentingannya sendiri.
Bukannya ditiadakan, mereka malah melindungi ribuan tempat judo dari penghapusan kantor satelit di Jakasetia, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Faktanya, perjudian di Internet bisa dihilangkan dengan memblokir atau melarang ribuan situs perjudian di Internet, kata Ade Ary, Jumat (11/1/2024) saat dikonfirmasi Kompas.com.
“Tetapi karena ada orang yang bermain dan menghasilkan uang, beberapa situs judi online mungkin masih aktif,” tambahnya. Program teknologi di Departemen Komunikasi dan Teknologi akan dipantau
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi), Nezar Patria menegaskan pihaknya akan mengambil tindakan internal setelah polisi menangkap puluhan pegawai dan ahli Kementerian Komdigi karena terlibat perjudian online.
Ia mengatakan timnya akan segera melakukan audit internal.
“Kami akan segera melakukan audit. Tinjau kembali sistem teknologi yang kita miliki dan manajemen dalam mengelola konten negatif ini,” kata Nezar usai menghadiri peluncuran hasil Survei Indeks Kebebasan Pers 2024 di sebuah hotel di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. , Selasa.
Apalagi karena sebagian orang atau masyarakat bisa memanfaatkan hak akses yang dipercayakan kepada mereka, yang semaksimal mungkin ditangani, namun malah digunakan untuk melakukan perjudian di Internet, lanjutnya.
Selain itu, kata Nezar, timnya akan mengkaji prosedur kerja regulasi perjudian online yang dilakukan kementeriannya.
Observasi ini nantinya akan dilakukan dengan membagi pekerjaan menjadi tiga shift.
“Kami melakukan kajian tersebut karena perubahan sistem yang kami lakukan kebanyakan 24 jam.”
“Ada tiga shift dan kami sedang menguji sistemnya karena siapa pun bisa terjebak dalam bisnis perjudian online yang menguntungkan ini,” kata Nezar.
Bisa dibayangkan uangnya kemana-mana dan mungkin ada orang atau pihak yang ditugasi menjaga paparan ini di jaringan perjudian online ini, lanjutnya.
Nezar menegaskan, pihaknya akan mendukung upaya Polri dalam pelarangan perjudian online.
Menurutnya, apa yang dilakukan Polri dan Komdigi merupakan inisiatif kuat untuk menghilangkan jaringan perjudian internet dari atas hingga bawah.
Sehingga ia berharap langkah tersebut tidak diikuti dengan pemecatan para pemain besar.
“Iya, kami izinkan pihak kepolisian mengungkap detail pekerja yang terlibat. Dalam hal ini kami menunggu hasil penyidikan pihak kepolisian. Nanti akan diketahui pasti,” pungkas Nezar.