Jurnalis geosurvey.co.id, Namira Uni melaporkan
geosurvey.co.id, WASHINGTON – Sebagian besar saham di bursa Asia berada di zona merah setelah laporan pendapatan mengecewakan dari perusahaan teknologi terbesar di Eropa ASML.
Dalam perdagangan 24 jam terakhir, indeks saham dominan teknologi (KOSPI) Korea Selatan, KOSPI, turun 0,79%, sementara saham chip mengungguli indeks Nikkei Jepang sebesar 2,05%, menurut laporan Reuters.
Penurunan serupa di Bursa Efek Taiwan turun 0,92 persen, menyebabkan indeks saham yang lebih luas di kawasan Asia-Pasifik di luar Jepang turun 0,32 persen dan ASX 200 Australia terkoreksi 0,19 persen.
Mengikuti yang lain, Indeks Hang Seng di pasar saham Tiongkok juga turun 0,06 persen, sedangkan CSI 300 Tiongkok turun 0,85 persen. Indeks Kospi Korea Selatan kemudian turun 1,22% dan indeks saham kecil KOSDAQ turun 0,93%.
Perusahaan saham gabungan Asia ini mencetak laporan merah setelah perusahaan teknologi terbesar di Eropa ASML membukukan pendapatan yang lemah meskipun ada lonjakan permintaan untuk chip yang berhubungan dengan kecerdasan buatan, sementara bagian lain dari pasar semikonduktor lebih lemah dari perkiraan, sehingga mendorong kehati-hatian. Pelanggan.
“Jumlah ASML tidak terlalu besar dan menunjukkan bahwa pasar chip semikonduktor di luar AI tidak sepenuhnya sehat,” kata Nick Feres, CIO di Vantage Point Asset Management di Singapura.
Masalah ini semakin diperburuk dengan memburuknya permintaan barang-barang mewah di Tiongkok, sehingga mengurangi optimisme terhadap Tiongkok dari langkah-langkah stimulus.
Perekonomian Tiongkok diperkirakan tumbuh sebesar 4,8% pada tahun 2024, di bawah target yang ditetapkan pemerintah.
Rentetan permasalahan tersebut membuat investor khawatir harus wait and see apa penyebab sebagian besar saham Asia mengalami penurunan tajam pada perdagangan Rabu (16/10/2024). Turun di Wall Street
Tak jauh berbeda dengan saham Asia, sebagian besar saham AS di Wall Street melemah. Diantaranya, rata-rata industri Dow Jones turun 324,80 poin, atau 0,75 persen, menjadi 42.740,42 setelah mencapai rekor intraday.
Indeks S&P 500 kemudian melemah 0,76 persen menjadi 5.815,26 dan Nasdaq Composite turun 1,01 persen menjadi 18.315,59 karena pelaku pasar menghadapi hasil mengecewakan dari banyak perusahaan global.
Meskipun saham AS turun pada akhir sesi ini, hampir 40 perusahaan S&P 500 melaporkan hasil keuangan kuartal ketiga tahun 2024, dan 80 persen di antaranya melampaui ekspektasi analis, menurut data FactSet.