geosurvey.co.id, JAKARTA – Perubahan terus terjadi di berbagai bidang, termasuk ritel.
Proses pengadaan tradisional sering kali mengalami masalah seperti inefisiensi, kemungkinan kesalahan administratif, dan kemungkinan salah tafsir yang dapat merusak reputasi perusahaan.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan inovasi digital untuk menyederhanakan pengelolaan pengadaan melalui sistem yang otomatis, terintegrasi, dan transparan.
Hal tersebut dibenarkan oleh CEO PT Polytama Propindo (Polytama), Joko Pranata, saat peluncuran aplikasi E-Procurement dan penerapan Sistem Manajemen Anti Korupsi (SMAP) berbasis ISO 37001 di Jakarta.
Joko mengatakan, peluncuran aplikasi E-Procurement ini merupakan komitmen sejati pihaknya untuk menjaga transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas dalam proses pengadaan serta mempererat hubungan dengan mitra.
“Kami meluncurkan aplikasi E-Procurement yang menjamin transparansi dan efisiensi proses pengadaan, serta penerapan sistem manajemen antikorupsi berdasarkan ISO 37001. Dalam proses ini, kami berharap dapat membantu dengan memastikan lebih bebas dan lebih banyak lagi pengadaan yang efisien. proses. dan dipantau untuk meningkatkan efisiensi perusahaan dan menjamin kesetaraan bagi seluruh mitra”, kata Gioca, seperti disebutkan, Selasa (1/7/2025).
“Kami ingin menciptakan sistem pengadaan yang lebih baik yang mengutamakan transparansi dan kejujuran. “Sistem e-procurement ini bukan sekedar reformasi, namun merupakan langkah peningkatan efektivitas dan efisiensi, memperkuat kepercayaan di mata mitra kita,” kata Joko.
Tata kelola perusahaan yang baik
Selain meluncurkan aplikasi E-Procurement, produsen resin polipropilena ini juga telah menerapkan sistem manajemen anti korupsi (SMAP) berbasis ISO 37001.
Sistem ini bertujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan mengelola potensi korupsi secara efektif.
Giacomo Pranata menekankan pentingnya penerapan sistem ini untuk menjaga integritas perusahaan.
“Penerapan ISO 37001 merupakan bukti komitmen Polytama terhadap tata kelola perusahaan yang baik. Melalui sistem ini, kami berharap dapat mengurangi risiko korupsi dan menciptakan lingkungan bisnis yang lebih sehat dan berkelanjutan,” ujarnya.
Sebagai bagian dari implementasi SMAP, Polytama juga memperkenalkan sistem pelacakan.
Hubungan antara Polytama dan mitranya merupakan landasan penting bagi kesuksesan bersama. Dalam kesempatan tersebut, Joko juga mengapresiasi kontribusi para mitra yang telah mendukung perjalanan Polytama selama hampir 30 tahun.
“Oleh karena itu, hubungan Polytama dengan para mitra saling mendukung dan menguntungkan. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan Polytama, kami ingin mitra kami juga tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga prinsip keterbukaan dan transparansi dalam seluruh kerja sama, kata Joko.
Berdasarkan informasi yang diterima, lebih dari 100 mitra perusahaan ini mengikuti acara ini.
“Saya sangat bersyukur atas kehadiran lebih dari 100 mitra pada hari ini. Perjalanan Polytama selama tiga puluh tahun tidak terlepas dari kontribusi para mitranya. Maka saya atas nama manajemen mengucapkan terima kasih. Kami berharap dapat terus mempererat hubungan ini, menjaga profesionalisme dan integritas. “
Melalui penerapan e-procurement dan penerapan ISO 37001, ia berharap pihaknya dapat meningkatkan efisiensi perusahaan dan mendorong komunikasi yang lebih baik dengan rekan kerja.
“Dengan sistem ini, kami berharap tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memungkinkan mitra bisnis kami berkontribusi sebaik mungkin untuk mendukung Polytama. Transparansi dan kesehatan yang kompetitif adalah kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif dan kompetitif, “ucap Gioca.
Keterangan: Peluncuran program e-procurement dan implementasi ISO 37001 oleh Polytama di Jakarta. (Kertas/IST)