Laporan jurnalis Tribunnevs.com, Fahdi Pahlavi
TRIBUNNEVS.COM, JAKARTA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Muti memastikan pihaknya belum mengambil keputusan untuk kembali melaksanakan Ujian Nasional (UN).
Menurut penuturannya, Kementerian Pendidikan Dasar masih melakukan penelitian terhadap pelaksanaan ulang ujian nasional.
Saat ini, Kementerian Pendidikan Dasar terus mencari masukan dari berbagai kalangan terkait kebijakan pendidikan relevan ke depan.
Jadi ketika saya tadi menyebutkan PBB, ada yang mendukung, ada yang menentang, itu bias.
Tapi saya ulangi lagi, kami belum mengambil kebijakan. “Mungkin kalau saya bisa menggunakan istilah yang agak populer, itu masih sekedar ‘percakapan’,” kata Abdul Muti usai membuka Kelompok Fokus Penelitian Kebijakan Pendidikan (DKT) kedelapan di Jakarta, Selasa (19/11). /2024).
Menurut Abdul Muti, Kementerian Pendidikan Dasar akan menganalisis berbagai kelebihan dan kekurangan terkait kebijakan pendidikan tersebut.
Abdul Muti memastikan Kementerian Pendidikan Dasar mengambil kebijakan pendidikan terbaik demi kepentingan bangsa dan negara.
“Tentu saja, yang tidak kalah pentingnya, bahkan mungkin lebih penting, adalah bahwa hal ini sesuai dengan kebijakan Presiden Prabov.” Ini yang akan coba kami gali lebih dalam karena intinya kami benar-benar berupaya memberikan layanan pendidikan yang berkualitas. Untuk semuanya,” jelasnya.
Menurut Abdul Muti, tidak ada satu alat pun yang bisa menjamin mutu pendidikan.
Menurut Abdul Muth, penjaminan mutu pendidikan ada dua jenis, yaitu penjaminan internal dan penjaminan eksternal.
Penjaminan mutu internal dilakukan oleh masing-masing satuan pendidikan, termasuk penilaian terhadap pembelajaran peserta didik di setiap satuan pendidikan.
Jaminan eksternal diberikan oleh lembaga penjaminan mutu, seperti akreditasi.
“Adapun ujiannya, baik yang disebut ujian nasional maupun asesmen nasional, kalau ada pre-test, itu semua adalah bagian dari alat untuk mengukur mutu pendidikan,” tutupnya.