geosurvey.co.id – Penjelasan kenapa bulan berwarna merah saat terjadi gerhana bulan.
Diketahui, fenomena gerhana bulan total akan terjadi hari ini, Selasa (11 Agustus 2022).
Gerhana bulan total berlangsung 1 jam 24 menit.
Tonton video streaming gerhana bulan total di bawah ini
Saat gerhana bulan, bulan tampak berwarna merah.
Mengapa bulan menjadi merah saat terjadi gerhana bulan?
Simak penjelasan NASA penyebab bulan menjadi merah saat terjadi gerhana bulan di bawah ini.
Menurut NASA, bulan menjadi merah saat terjadi gerhana bulan karena hal ini disebabkan oleh fenomena hamburan Rayleigh.
Hamburan Rayleigh menyebabkan langit menjadi biru dan matahari terbenam menjadi merah.
Karena cahaya merambat dalam gelombang, warna cahaya yang berbeda mempunyai sifat fisik yang berbeda pula.
Cahaya biru memiliki panjang gelombang yang lebih pendek.
Dan ia lebih mudah dihamburkan oleh partikel-partikel di atmosfer bumi dibandingkan oleh cahaya merah, yang memiliki panjang gelombang lebih panjang. Proses Super Blue Blood Moon atau gerhana bulan awal (kiri), gerhana bulan total (tengah), dan proses akhir gerhana bulan (kanan). (POJOK/M ANSHAR)
Sebaliknya, lampu merah menembus langsung melalui atmosfer.
Saat matahari berada di atas kita, kita melihat cahaya biru di langit.
Namun saat matahari terbenam, sinar matahari harus lebih banyak menembus atmosfer.
Kemudian ia bergerak sebelum mencapai mata kita.
Cahaya biru dari matahari menyebar, sedangkan cahaya merah, oranye dan kuning dengan panjang gelombang lebih panjang ditransmisikan.
Saat terjadi gerhana bulan, bulan berubah menjadi merah karena hanya sinar matahari yang mencapai bulan melalui atmosfer bumi.
Saat terjadi gerhana matahari, terdapat lebih banyak debu atau awan di atmosfer bumi.
Oleh karena itu warna merah bulan akan muncul.
Ini seperti memproyeksikan seluruh matahari terbit dan terbenam di dunia ke bulan.
Gerhana bulan total pada November 2022, sesuatu yang sangat istimewa
Fenomena gerhana bulan total pada 8 November 2022 akan menjadi yang terakhir.
Setelah tiga tahun, tibalah saatnya pada 14 Maret 2025.
Gerhana bulan terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan sejajar sehingga Bulan melewati bayangan Bumi.
Saat terjadi gerhana bulan total, seluruh bulan berada di bagian paling gelap dari bayangan bumi, yang disebut umbra.
Saat bulan berada di umbra, warnanya menjadi kemerahan.
Karena fenomena ini, gerhana bulan terkadang disebut “bulan darah”.
Apa sajakah fenomena gerhana bulan total?
Menurut ORPA, gerhana bulan total merupakan fenomena astronomi dimana seluruh permukaan bulan masuk ke dalam bayangan inti bumi (umbra).
Fenomena ini disebabkan oleh susunan bulan, bumi, dan matahari yang bujursangkar.
Bulan berada di dekat persimpangan orbit bulan yang melintasi ekliptika.
Ekliptika adalah bidang orbit Bumi mengelilingi Matahari dengan orbit Bulan.
Gerhana bulan total terjadi pada fase bulan purnama.
Namun gerhana bulan tidak bisa terjadi pada semua fase bulan purnama.
Sebab, orbit Bulan miring 5,1° terhadap ekliptika.
Dan waktu yang dibutuhkan bulan untuk kembali ke titik yang sama lebih pendek 2,2 hari.
Dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan Bulan untuk membentuk garis lurus dengan Bumi dan Matahari.
Oleh karena itu, bulan tidak selalu berada pada bidang ekliptika saat bulan purnama.
Saat Bulan memasuki umbra, warna umbra biasanya berwarna hitam.
Karena bulan seluruhnya berada di umbra, warna bulan menjadi kemerahan.
(geosurvey.co.id/Muhammad Alvian Fakka)