Laporan reporter geosurvey.co.id Aisyah Nursyamsi
geosurvey.co.id, JAKARTA – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pentingnya diversifikasi produsen vaksin dan transfer teknologi untuk meningkatkan kapasitas produksi vaksin secara global.
Budi mengungkapkan pembelajaran penting selama pandemi Covid-19, yakni jangan hanya bergantung pada satu produsen vaksin saja.
“Sebelumnya Indonesia hanya memiliki satu produsen vaksin yaitu Biofarma, namun dalam dua tahun terakhir jumlah produsen vaksin di Indonesia bertambah menjadi tiga, dua di antaranya berasal dari swasta,” kata Budi seperti dikutip Kementerian RI. . Situs resmi Kesehatan, Rabu (12/4/2024).
Oleh karena itu, Indonesia berencana menambah satu lagi produsen vaksin dalam waktu dekat. Jadi totalnya ada empat perusahaan.
Dalam upaya meningkatkan produksi vaksin, Indonesia juga melakukan transfer teknologi dari produsen vaksin global.
Contoh terkini adalah kolaborasi antara Merck Sharp Dohme (MSD) dan Biofarma untuk produksi vaksin HPV.
Selain itu, Biofarma saat ini memproduksi vaksin polio yang didistribusikan ke 150 negara melalui program UNICEF.
Pihaknya juga mendesak Biofarma segera mendapatkan sertifikasi PQ (Pra Kualifikasi) dari WHO, meski prosesnya panjang dan birokratis. Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, saat berbincang dengan Tribun Network di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (18/11/2024). (geosurvey.co.id/Jeprima)
Namun atas masukan kami, WHO mulai menyederhanakan prosesnya. Hal ini penting untuk memastikan pasokan vaksin di dunia cukup untuk menghindari bahaya pandemi berikutnya, jelasnya.
Budi menambahkan, Indonesia juga berperan dalam mendukung transfer teknologi ke negara-negara berkembang.
Contohnya adalah kerja sama Biofarma dengan Senegal untuk mengembangkan kapasitas produksi vaksin di Afrika.
“Saya yakin kapasitas produksi vaksin tidak boleh terkonsentrasi hanya di negara-negara utara. Teknologinya harus didistribusikan ke negara-negara selatan agar lebih banyak nyawa yang bisa diselamatkan. Informasi ini harus disebarkan sebanyak-banyaknya kepada perusahaan lain,” tegas Budi.
Langkah ini, kata dia, merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama global dalam menghadapi tantangan kesehatan di masa depan.